- Oleh Wahyu Sudoyo
- Minggu, 5 Januari 2025 | 00:29 WIB
: Wamenkomdigi Nezar Patria (Humas Komdigi)
Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 3 Januari 2025 | 15:36 WIB - Redaktur: Untung S - 212
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah dipastikan akan fokus mengatasi tantangan kesenjangan digital (digital devide) dengan membangun jaringan telekomunkasi secara merata di seluruh daerah, walaupun saat ini, hampir 97 persen wilayah pemukiman telah terhubung dengan jaringan telekomunikasi.
“Penetrasi internet di masyarakat sudah 80 persen bisa kita bilang karena data terakhir APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) 2024, data menunjukkan 79,5 persen. Hanya saja, kita masih punya problem yang namanya digital divide, belum semua wilayah memiliki kualitas layanan telekomunikasi yang baik,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait kunjungan ke Kantor Balai Monitor Frekuensi Kelas I Semarang, Jawa Tengah, seperti dilansir pada Jumat (3/1/2024).
Nezar optimis tantangan itu dapat diselesaikan melalui program penguatan sinyal dan peningkatan kapasitas jaringan.
Pelaksanaan program itu diharapkan akan menjadikan Indonesia selangkah lebih maju dalam pemerataan digital dibandingkan negara lain di kawasan ASEAN.
“Jadi, daerah yang frekuensinya ataupun sinyalnya lemah akan ada program enhancement, kita menuju dengan kecepatan 100 mbps untuk internet karena sekarang rata-rata Indonesia berada di 27 Mbps, ranking di tingkat ASEAN kita nomer tiga dari bawah, bersama Timor dan Laos kalau tidak salah,” tuturnya.
Menurut Nezar, peningkatan kualitas konektivitas diperlukan agar adopsi teknologi terbaru, seperti 5G dan Internet of Things (IoT) bisa makin merata.
Dia memastikan digitalisasi berbagai sektor saat ini akan makin cepat ketika ditopang dengan infrastruktur telekomunikasi yang mumpuni.
“IoT ini suatu keniscayaan, nanti akan berhubungan erat dengan AI (Artificial Intelligence). IoT juga dipakai kayak di pelabuhan juga kita lihat tadi bisa untuk mendeteksi kontainer yang masuk, kapal, dan lainnya,” jelas Wamenkomdigi.
Dia juga menekankan konektivitas yang bermakna akan berdampak luas pada aspek sosial dan ekonomi.
“Ini adalah tantangan besar yang akan menjadi program utama Kementerian Komdigi ke depan,” tandas Nezar Patria.