- Oleh Wahyu Sudoyo
- Senin, 6 Januari 2025 | 11:48 WIB
: Wamenkomdigi Nezar Patria dalam kunjungan kerja ke Sidoarjo, Jawa Timur (Humas Komdigi)
Oleh Wahyu Sudoyo, Sabtu, 4 Januari 2025 | 00:13 WIB - Redaktur: Untung S - 215
Jakarta, InfoPublik – Pemerintahan desa didorong menerapkan konektivitas yang bermakna (meaningful connectivity), melalui adopsi digital dalam layanan publik sehari-hari, untuk mengembangkan desa digital atau smart village. Hal ini dinilai penting dalam meningkatkan kualitas layanan publik dan memperkuat ekonomi digital tingkat desa guna menopang percepatan kota cerdas atau smart city di seluruh Indonesia.
"Kami ingin melihat bagaimana adopsi digital ini diterapkan sehari-hari untuk mendukung layanan pemerintah desa, serta bagaimana teknologi bisa memperkuat perekonomian desa, terutama dalam konteks ekonomi digital di pedesaan," ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait Kunjungan Kerja Pengembangan Desa Digital di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Jumat (3/1/2025).
Nezar menjelaskan, desa digital bukan sekadar membangun infrastruktur konektivitas, namun lebih pada pemanfaatan konektivitas agar lebih memberdayakan masyarakat, mendukung layanan publik, dan memperkuat ekonomi digital.
"Meaningful connectivity adalah bagaimana kita mengoptimalkan konektivitas yang sudah ada untuk meningkatkan layanan publik dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Ini adalah langkah penting menuju pemerataan pembangunan digital di seluruh Indonesia," tuturnya.
Menurut Nezar, implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang terintegrasi di tingkat desa akan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan publik, menciptakan peluang kerja, dan mengurangi masalah sosial seperti perjudian online yang kerap terjadi.
Bahkan, SPBE tingkat desa diprediksi akan membuka peluang baru dalam pengembangan ekonomi digital, termasuk e-commerce.
"Ekonomi digital di desa bisa menjadi salah satu solusi untuk memberantas perjudian dan menyediakan kesempatan kerja yang lebih luas. Banyak lapangan pekerjaan menjadi sumber penghasilan yang jauh lebih positif daripada terjebak dalam praktik-praktik merugikan," kata dia.
Sementara itu, Wamenkomdigi juga mengapresiasi capaian Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam penilaian Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) dengan angka tertinggi di Indonesia yaitu 45,59.
Capaian itu dinilai menjadi bukti keberhasilan integrasi teknologi digital yang intensif di tingkat kabupaten maupun desa.
"Kita memilih Sidoarjo karena Sidoarjo sedang menerapkan sembilan desa digital sebagai bentuk smart village yang nantinya menjadi unit terkecil menopang smart city," ungkapnya.
Turut hadir dalam kunjungan kerja itu, Kepala Dinas Kominfo Jawa Timur Serlita, Kepala Dinas Kominfo Pemkab Sidoarjo Noer Rahmawati, Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Sidoarjo Beni, Asisten Administrasi Umum Pemkab Sidoarjo Atok Irawan dan Kepala Balai Pengembangan SDM Komdigi Surabaya Bagus Winarko.