- Oleh Wahyu Sudoyo
- Minggu, 5 Januari 2025 | 00:29 WIB
: Menkomdigi Meutya Hafid saat melayat dan mengantarkan tokoh pers nasional Atmakusumah Asraatmadja ke makam (Humas Komdigi)
Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 3 Januari 2025 | 17:40 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 229
Jakarta, InfoPublik – Berpulangnya jurnalis senior dan tokoh pers nasional, Atmakusumah Asraatmadja menimbulkan rasa dukacita mandalam bagi seluruh insan pers, termasuk Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, yang juga pernah berkiprah di dunia penyiaran.
Meutya menyebut almarhum sebagai sosok yang telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan ekosistem pers di Indonesia, khususnya melalui kiprahnya di Dewan Pers.
“Atmakusumah Asraatmadja adalah figur yang memiliki dedikasi tinggi terhadap kebebasan pers, etika jurnalistik, dan pengembangan kualitas wartawan di Indonesia. Beliau tidak hanya seorang jurnalis senior, tetapi juga mentor bagi banyak generasi jurnalis,” ujar Menkomdigi, dalam keterangannya usai melayat almarhum Atmakusumah Asraatmadja di Jakarta Timur, pada Jumat (3/1/2025).
Meutya mengungkapkan, selama hidupnya, Atmakusumah dikenal sebagai salah satu pemimpin yang visioner di Dewan Pers. Ia memegang peranan penting dalam memperjuangkan independensi pers sekaligus mendorong lahirnya kebijakan-kebijakan yang memperkuat profesionalisme dunia jurnalistik.
Kontribusi almarhum dinilai sangat terasa, terutama dalam upaya membangun ekosistem pers yang beretika dan bertanggung jawab.
Dia menekankan arti penting meneruskan nilai-nilai yang telah diperjuangkan oleh Atmakusumah.
“Karya dan dedikasi almarhum adalah warisan berharga bagi kita semua. Saya mengajak seluruh pelaku media untuk menjadikan semangat dan integritas almarhum sebagai inspirasi dalam menjalankan tugas jurnalistik,” tuturnya.
Menurut Meutya, sebagai salah satu tokoh yang turut mengawal kebebasan pers pascareformasi, Atmakusumah berperan dalam memastikan Dewan Pers menjadi institusi yang menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab sosial.
Hal ini menjadi salah satu pilar penting dalam membangun demokrasi yang sehat di Indonesia.
Meutya juga menyoroti relevansi perjuangan almarhum dengan tantangan ekosistem pers saat ini, termasuk menghadapi era disrupsi digital.
Dia berharap karya dan nilai yang telah diwariskan almarhum dapat menjadi inspirasi bagi seluruh insan pers.
"Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital berkomitmen untuk terus mendukung penguatan ekosistem pers yang sehat, bebas, dan bertanggung jawab sebagai bagian dari pembangunan bangsa," kata Menkomdigi menandaskan.