- Oleh Wahyu Sudoyo
- Minggu, 5 Januari 2025 | 00:29 WIB
: Wamenkomdigi Nezar Patria meninjau frekuensi di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dalam kunjungan kerjanya ke Semarang, Jawa Tengah, Kamis (02/01/2024). Foto: Pey HS/Komdigi.
Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 2 Januari 2025 | 18:34 WIB - Redaktur: Untung S - 220
Jakarta, InfoPublik – Selama liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, trafik penggunaan data telekomunikasi seluler di berbagai daerah mengalami peningkatan signifikan, hingga mencapai 23 persen. Peningkatan itu terutama terjadi di kawasan-kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, dan terminal.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait pemantauan Kualitas Layanan Telekomunikasi Liburan Nataru di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, pada Kamis (2/1/2025).
Nezar Patria menjelaskan bahwa berdasarkan laporan dari operator seluler, terdapat kenaikan trafik sebesar 21-23 persen di Pelabuhan Tanjung Emas. Kenaikan ini mencerminkan tingginya penggunaan data telekomunikasi selama masa liburan, yang didorong oleh tingginya mobilitas masyarakat.
Kualitas Jaringan Seluler Dijaga sesuai Standar
Nezar menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia telah menetapkan standar kecepatan jaringan seluler minimal 30 megabit per detik (Mbps) di area strategis seperti pelabuhan, stasiun, dan bandara.
"Pemerintah telah memastikan bahwa pelayanan telekomunikasi tetap berjalan dengan baik sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Komunikasi dan Informatika, dengan kecepatan sinyal minimal 30 Mbps," ujar Wamenkomdigi.
Hal ini bertujuan untuk menjaga kelancaran mobilitas penumpang yang menggunakan transportasi darat, laut, maupun udara, agar tetap dapat mengakses informasi dan layanan telekomunikasi secara lancar. Kelancaran ini juga didukung oleh Balai Monitoring Frekuensi Kemkomdig yang berperan dalam menjaga agar tidak terjadi gangguan frekuensi di kawasan-kawasan penting.
Dalam kesempatan itu, Wamenkomdigi juga berbincang dengan beberapa penumpang kapal laut jurusan Pelabuhan Ketapang, seperti Dial Runge dan Ahmad Yani, untuk mengetahui pengalaman mereka dalam menggunakan aplikasi dan layanan telekomunikasi selama perjalanan.
Menurut Dial Runge, "Lancar saja tidak ada gangguan, hambatannya hanya gelombang tinggi di laut." Ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan terkait cuaca, layanan telekomunikasi di laut tetap berjalan dengan baik.
Di Pelabuhan Tanjung Emas, proses digitalisasi layanan telah diterapkan secara menyeluruh, mulai dari pembelian tiket hingga akses gerbang pelabuhan. Digitalisasi ini telah membawa dampak positif bagi kenyamanan dan efisiensi pengguna jasa pelabuhan.
Nezar Patria mengapresiasi langkah digitalisasi ini, mengingat masyarakat kini semakin familiar dengan aplikasi digital untuk membeli tiket, memantau perjalanan kapal, serta melakukan transaksi secara online.
General Manager PT Pelindo (Persero) Tanjung Emas, Hardianto, menjelaskan bahwa layanan pelabuhan yang kini lebih transparan dan akuntabel itu telah diterapkan sejak tiga tahun lalu dan mempermudah penumpang dalam mencari informasi terkait armada laut yang akan mereka gunakan.
Selain itu, Kementerian Perhubungan juga telah meluncurkan aplikasi Indonesian Integrated Monitoring System On Navigation (I-Motion) yang memungkinkan pengecekan lalu lintas pelayaran secara real-time. Aplikasi ini terintegrasi dengan seluruh wilayah perairan nusantara, meskipun saat ini hanya digunakan untuk insan maritim.
"Pelabuhan Tanjung Emas menjadi contoh nyata bagaimana digitalisasi dapat meningkatkan kualitas layanan dan kenyamanan bagi para penumpang," tutup Hardianto.