- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Jumat, 1 November 2024 | 17:06 WIB
: Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo saat mengunjungi tim kerja data kebudayaan sebagai walidata kebudayaan di Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), Tangerang Selatan (Foto: Dok Kemenbud)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Rabu, 13 November 2024 | 16:04 WIB - Redaktur: Untung S - 188
Jakarta, InfoPublik — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, resmi membentuk Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) dengan visi besar menjadikan Indonesia sebagai ibukota budaya dunia.
Mimpi besar itu disampaikan oleh Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo, saat mengunjungi tim kerja data kebudayaan di Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), Tangerang Selatan, Rabu (13/11/2024).
“Semoga gagasan besar Pak Presiden ini dapat tersampaikan dengan baik sehingga misi besar terkait kebudayaan bisa terlaksana secara maksimal,” ujar Wamen Giring.
Wamen Giring menegaskan bahwa kebudayaan merupakan bagian integral dari Pertahanan Nasional. “Ketika kita berbicara tentang pertahanan negara, budaya menjadi sangat penting karena merupakan salah satu pilar utama yang mempersatukan dan memperkuat bangsa,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa budaya adalah penggerak dan perekat bangsa Indonesia. “Bagaimana kita bisa mempertahankan persatuan bangsa jika tidak ada budaya yang menyatukan kita?” tuturnya.
Sebagai walidata kebudayaan, Wamen Giring berharap tim kerja data kebudayaan dapat menciptakan data valid yang dilengkapi narasi kebudayaan sebagai pembelajaran bagi generasi muda. “Saya sangat percaya pada data. Melalui data yang akurat, kita dapat membuat kebijakan untuk memajukan dan melestarikan kebudayaan. Kunci dari segalanya adalah data,” tegasnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Fitra Arda, berharap tim kerja data kebudayaan yang saat ini masih di bawah Kemendikbudristek dapat menjadi walidata resmi Kementerian Kebudayaan. “Kami akan menyampaikan hal ini kepada Pak Menteri, semoga bisa terwujud dengan baik,” ujar Fitra Arda.
Ketua Tim Kerja Data Kebudayaan, Widhi Permanawiyat, menekankan pentingnya mendukung kebijakan strategis kebudayaan dengan memperkuat data digital. Pusdatin akan memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), realitas tertambah (AR), dan realitas virtual (VR). Selain itu, Kemenbud akan membentuk Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP).
“Jabatan fungsional PTP ini sangat diperlukan di Kementerian Kebudayaan. Pembelajaran berbasis budaya tidak hanya terbatas pada pendidikan, tetapi juga mencakup konten budaya yang luas dan dapat dijadikan media pembelajaran,” ungkap Widhi.