Anugerah Kihajar 2024: Perkuat Ekosistem Digital Pendidikan dengan Semangat Berkobar

: Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikdasmen, Suharti, (Foto: Dok kemendikdasmen)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Selasa, 26 November 2024 | 15:48 WIB - Redaktur: Untung S - 65


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) sebagai unit pelaksana teknis Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan (Pusdatin) kembali menyelenggarakan Anugerah Kihajar 2024 (Kita Harus Belajar).

Kegiatan yang rutin digelar sejak 2006 itu bertujuan untuk memperkuat Ekosistem Digital Pendidikan di Indonesia dengan tema “Semangat Berkobar (Berkolaborasi dan Berbagi) untuk Indonesia Kuat.”

Anugerah Kihajar 2024 menjadi wadah penting untuk mendukung pengembangan kompetensi guru dan siswa melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kegiatan ini mendorong penciptaan ekosistem yang dapat menggali potensi terbesar bagi para guru dan siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang mandiri, kontekstual, dan inovatif.

Dengan tema “Semangat Berkobar,” Anugerah Kihajar 2024 diharapkan dapat meningkatkan partisipasi, kolaborasi, dan kontribusi aktif dari semua pihak, termasuk peserta didik, guru, dan pemerintah daerah dalam mengoptimalkan penggunaan platform teknologi di dunia pendidikan. Ajang ini menjadi puncak dari dua kegiatan besar yang telah dilaksanakan oleh BLPT sepanjang tahun 2024, yaitu:

  1. Pengukuhan 39 Duta Teknologi terpilih dari 38 provinsi dan 1 SLN (Sekolah Luar Negeri).
  2. Penganugerahan Kihajar STEM 2024, yang menghasilkan 20 tim Gen Kihajar dan 20 Guru Pendamping berprestasi.

Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, dalam keterangan tertulisnya Selasa (26/11/2024) menyampaikan bahwa para Duta Teknologi yang terpilih telah melalui 4 level kompetensi TIK di PembaTIK 2024. Mereka tidak hanya diharapkan untuk menciptakan inovasi dalam pembelajaran, tetapi juga harus mampu menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan berkarakter dengan nilai-nilai luhur Pancasila.

Apresiasi juga diberikan kepada Gen Kihajar 2024, siswa-siswi terbaik yang memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif dalam menyelesaikan proyek berbasis STEM (Science-Technology-Engineering-Mathematics). Program Kihajar STEM ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga sebuah gerakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berbasis pada keterampilan abad ke-21.

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikdasmen, Yudhistira Nugraha, melaporkan bahwa PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK) telah menjadi program utama sejak 2017 untuk meningkatkan kompetensi TIK pendidik, tenaga kependidikan, dan dinas pendidikan. Hal ini mendukung terciptanya inovasi pembelajaran kolaboratif dengan pemanfaatan platform teknologi. Peserta PembaTIK cenderung meningkat setiap tahunnya, mencerminkan tingginya motivasi dan minat guru dalam mengembangkan kompetensi TIK mereka.

Selain itu, Kihajar STEM telah menjadi wadah untuk mengembangkan kompetensi peserta didik dalam berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif dalam menyelesaikan masalah sehari-hari berbasis STEM. Tahun 2024, 43 ribu tim yang terdiri dari 3 siswa dan 1 guru pendamping berpartisipasi dalam kompetisi ini.

Melalui ajang Anugerah Kihajar, Kemendikdasmen mendorong para guru, siswa, dan tenaga kependidikan untuk terus mengembangkan diri dan berkontribusi dalam kemajuan pendidikan Indonesia. Ajang ini juga menjadi platform kolaborasi bagi berbagai pihak, seperti pimpinan daerah, kepala dinas pendidikan, juri STEM, serta stakeholder dari organisasi seperti REFO Indonesia, Google Indonesia, Canva Indonesia, dan BAKTI KOMINFO.

Dengan semangat Berkolaborasi dan Berbagi, Anugerah Kihajar 2024 berperan penting dalam memajukan pendidikan digital di Indonesia, menciptakan profesi Pelajar Pancasila yang mampu berpikir kritis, kreatif, dan berkolaborasi dengan teknologi untuk masa depan pendidikan yang lebih baik.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Senin, 25 November 2024 | 19:56 WIB
Mendikdasmen: Ada 295 Ribu Guru Belum Memiliki Ijazah S1, Beasiswa Jadi Solusi
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Senin, 25 November 2024 | 21:23 WIB
Mendikdasmen Mu'ti Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Senin, 25 November 2024 | 06:54 WIB
Memperkuat Literasi sebagai Solusi Strategis Pencegahan Kekerasan di Sekolah
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Senin, 25 November 2024 | 06:09 WIB
Mendikdasmen Dorong Kolaborasi Sekolah Negeri dan Swasta demi Pendidikan Berkualitas
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Sabtu, 23 November 2024 | 09:15 WIB
Mendikdasmen Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan dan Kompetensi Guru