- Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
- Rabu, 4 Desember 2024 | 22:29 WIB
:
Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Rabu, 4 Desember 2024 | 22:24 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 83
Pontianak, InfoPublik – Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Windy Prihastari Harisson, membuka seminar memperingati Hari Ibu Tahun 2024 dengan tema “Perempuan, Teknologi, dan Transformasi Digital: Memberdayakan Potensi di Era Revolusi Industri 4.0”. Acara tersebut berlangsung di Balai Petitih, Kota Pontianak, Provinsi Kalbar, Rabu (4/12/2024).
Windy mengapresiasi organisasi-organisasi wanita di Kalbar yang telah aktif berkolaborasi menangani berbagai isu, terutama percepatan penurunan stunting. Berkat sinergi yang baik, Kalbar berhasil menurunkan angka stunting hingga 7,2 persen pada 2023, menempati peringkat kedua secara nasional.
“Apresiasi ini diberikan langsung oleh Wakil Presiden RI saat Rakornas beberapa minggu lalu. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh organisasi wanita di Kalbar yang telah berkontribusi aktif. Mari kita kejar target pemerintah pusat untuk menurunkan stunting hingga 14 persen pada 2024,” ujar Windy.
Saat ini, prevalensi stunting di Kalbar mencapai 20,6 persen. Windy optimis target tersebut dapat tercapai melalui kolaborasi yang berkelanjutan, terutama dengan program orang tua asuh stunting.
Ia mencontohkan Dinas Perempuan dan Perlindungan Anak Kalbar yang menjadi orang tua asuh bagi 30 anak stunting. Melalui pembinaan dan bantuan selama tiga bulan, anak-anak tersebut berhasil keluar dari kategori stunting.
“Perempuan Kalbar harus memanfaatkan peluang ini untuk berkontribusi aktif dalam mendukung generasi emas Indonesia 2045,” tegasnya.
Windy juga mendorong perempuan Kalbar agar lebih melek digital. Berdasarkan survei Kominfo dan Katadata Insight Center 2023, tingkat literasi digital perempuan di Indonesia (3,52 persen) masih lebih rendah dibanding laki-laki (3,56 persen).
“Kita harus mengejar ketertinggalan ini. Platform digital memberikan peluang besar bagi perempuan untuk berdaya, termasuk dalam mempromosikan produk UMKM binaan PKK secara online,” tambahnya.
Selain isu teknologi, Windy menyoroti pentingnya upaya melawan pelecehan terhadap perempuan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“Perempuan harus berdaya dan berani berbicara. Peran organisasi wanita sangat penting dalam membentuk pola pikir agar perempuan tidak menjadi korban pelecehan,” ujarnya.
Melalui peringatan Hari Ibu, Windy mengajak perempuan Kalbar untuk terus maju dan menjadi kekuatan bagi perubahan positif di masyarakat.
“Hari Ibu adalah momen untuk bangkit. Mari perempuan Kalbar bersatu, berdaya, dan membangun Kalimantan Barat yang lebih baik,” pungkasnya.
(wnd/irm)