- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Minggu, 5 Januari 2025 | 17:44 WIB
:
Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Jumat, 3 Januari 2025 | 23:01 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 142
Pontianak, InfoPublik - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson, menegaskan bahwa Peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79 merupakan bentuk penghormatan kepada para pendahulu yang telah membangun kehidupan beragama yang rukun dan saling toleran di Indonesia.
"Ke depan, kita akan terus meningkatkan toleransi dan persatuan antarumat beragama di Kalimantan Barat. Selain itu, kita juga harus lebih peduli terhadap lingkungan, terutama ancaman pemanasan global dan isu-isu lingkungan lainnya," ujar Harisson usai memimpin upacara peringatan HAB ke-79 di Halaman Asrama Hajim, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) pada Jumat (3/1/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Harisson juga mengucapkan selamat atas suksesnya Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXII Tingkat Provinsi Kalimantan Barat yang berlangsung di Landak pada 2024.
"MTQ bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi wujud kebersamaan dan semangat umat Islam di Kalimantan Barat. Saya berharap acara ini terus menjadi inspirasi untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama di daerah kita," ujarnya.
Selain itu, Harisson mengapresiasi peluncuran Batik Kerja khas ASN Kemenag Kalbar bertema "Gemuruh Toleransi Tidayu" yang diperkenalkan pada Juli 2024. Menurutnya, batik ini mencerminkan semangat keberagaman dan persatuan yang menjadi identitas masyarakat Kalimantan Barat.
"Batik ini bukan hanya simbol toleransi, tetapi juga dapat menggerakkan ekonomi lokal dan mendukung UMKM kita. Pesan yang disampaikan jelas: keberagaman adalah kekuatan, dan harmoni adalah kunci kemajuan," tegasnya.
Setelah upacara, Pj Gubernur Kalbar didampingi Kepala Kantor Wilayah Kemenag Kalbar, Muhajirin Yanis, meninjau gedung dan fasilitas Asrama Haji Pontianak yang kini setara dengan hotel bintang tiga.
"Gedung ini baru dibangun pada 2024 dan kini sudah siap digunakan untuk menginap para calon jemaah haji sebelum berangkat ke embarkasi. Saya berharap fasilitas ini dijaga dengan baik demi meningkatkan pelayanan bagi jemaah," tutur Harisson.
Ia menambahkan bahwa asrama haji ini juga telah dilengkapi dengan fasilitas ramah disabilitas, sehingga memberikan kenyamanan lebih bagi calon jemaah haji dari berbagai latar belakang.
Lebih lanjut, Harisson menyampaikan harapannya agar Kalimantan Barat segera memiliki embarkasi haji mandiri, seiring dengan pengembangan Bandara Internasional Supadio.
"Dengan kebijakan Menteri Perhubungan yang baru, saya berharap Kalbar bisa membuka penerbangan internasional secara langsung. Ini akan memudahkan calon jemaah haji kita agar tidak perlu transit di daerah lain sebelum berangkat ke Tanah Suci," jelasnya.
Menurutnya, dengan sistem ini, para jemaah bisa menjalani manasik haji dan pembekalan langsung di Pontianak, menginap di asrama haji, lalu terbang ke Arab Saudi dengan lebih cepat dan nyaman.
"Semoga ke depan, Kalimantan Barat bisa memiliki embarkasi haji mandiri. Dengan fasilitas yang sudah setara hotel bintang tiga ini, kita siap menyambut perkembangan tersebut," pungkas Harisson.
(Irf/irm)