- Oleh MC KOTA PADANG
- Senin, 10 Februari 2025 | 16:18 WIB
: Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong, Zulfinasran Achmad, di sela-sela Kegiatan Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024 di Gedung Sasono Utomo, TMII, Jakarta Timur, Sabtu (27/1/2024)/Foto: G Suranto InfoPublik
Oleh G. Suranto, Sabtu, 27 Januari 2024 | 22:21 WIB - Redaktur: Untung S - 574
Jakarta, InfoPublik – Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah memiliki kekayaan objek dan destinasi wisata yang tak kalah dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Karena itulah Pemkab Parigi Moutong turut menyemarakkan peluncuran Karisma Event Nusantara (KEN) 2024 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu (27/1/2024).
Kabupaten Parigi Moutong terbentuk pada 10 April 2002 mempunyai luas wilayah 5.089,91 km2, terletak pada posisi 19,450-212,450 BT dan 003,300-02.300 LU yang dilintasi garis khatulistiwa, berada di pesisir lekung laut Teluk Tomini dengan garis pantai kurang lebih 472 km. Terdiri 23 Kecamatan, 5 Kelurahan dan 278 Desa, kabupaten itu memiliki keistimewaan tersendiri di bidang pariwisata.
“Destinas wisata di Parigi Moutong cukup banyak, artinya kalau dari sisi wisata bahari, agrowisata, kemudian hal-hal yang lain juga cukup banyak, dan saat ini yang kita butuhkan atas pengembangan pariwisata di Kabupaten Parigi Moutong adalah promosi,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong, Zulfinasran Achmad, di sela-sela parade seni dan budaya dalam rangkaian peluncuran KEN di Gedung Sasono Utomo, TMII, Jakarta Timur, Sabtu (27/1/2024).
Partisipasi dalam kegiatan KEN itu, kata Zulfinasran, merupakan bentuk apresiasi dan terima kasih pihaknya atas kepedulian Pemerintah Pusat, agar pengembangan pariwisata Parigi Moutong makin dikenal di Indonesia hingga mancanegara.
“Jadi kedatangan kami di sini berdasarkan undangan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), berdasarkan permintaan dari pimpinan untuk bagaimana kita bisa memperkenalkan pariwisata di Indonesia, harapan ke depan banyak wisatawan berkunjung ke Parigi Moutong," ujarnya.
Ia mengungkapkan, sejumlah destinasi wisata menarik di Parigi Moutong di antara ada D’Marantale, merupakan salah satu tempat wisata perairan yang terletak 26 km di bagian utara kota Parigi tepatnya di Desa Marantale, Kecamatan Siniu yang belakangan sedang viral karena keunikan bangunan Cottages-nya yang menarik.
D’Marantale tepat berada di pinggir pantai Marantale yang memiliki perairan laut yang sangat jernih. Berbagai aktivitas dapat dilakukan di sana seperti diving hingga snorkeling di pantai sekitar dengan panorama matahari terbit yang memukau. Tempat itu menyediakan fasilitas Cottages yang nyaman dan tersedia juga tenda bagi yang menyukai alam terbuka.
Selain itu, kuliner khas Parigi Moutong dan yang paling dikenal adalah Lalampa, yaitu semacam penganan kecil dari bahan utama beras ketan putih dan diisi ikan bakar yang digiling halus lalu ditumis dengan bawang putih, dibungkus daun pisang dan dikukus selanjutnya dibakar.
Lalampa biasanya dimakan bersama kopi susu atau kopi jahe. Tempat penjualan Lalampa di pertigaan Toboli Jalan Trans Sulawesi, Desa Toboli. Warung kedai kopi yang menyajikan makanan itu dibuka 24 jam.
Tugu Khatulistiwa
Umumnya masyarakat Indonesia mengetahui hanya atau satu Tugu Khatulistiwa yakni di Pontianak Kalimantan Barat, kenyataannya Indonesia juga memiliki tugu khatulistiwa lain, yakni di Parigi Moutong, tepatnya di desa Khatulistiwa, kecamatan Tinombo Selatan.
Tugu Khatulistiwa itu menandakan bahwa tempat tersebut persis dilewati garis khatulistiwa. Objek wisata itu berada tepat di tepi jalan Parigi-Gorontalo-Manado.
Destinasi lainnya adalah bekas Istana Moutong. Terletak di desa Tinombo, Kecamatan Tinombo dengan jarak 167 km ke arah utara dari kota Paragi terdapat situs budaya Rumah Raja Tombolotutu.
Raja Kuti Tombolotutu merupakan raja yang berkuasa sejak 1929 sampai wafat 1965 yang menguasai kerajaan Tomini dan Moutong. Situs itu berada dilintasan jalan trans Sulawesi, sehingga dengan mudah dapat dijangkau.
Di dalam bangunan situs terdapat dua buah senjata Meriam peninggalan raja, foto dan dokumentasi, perlengkapan rumah tangga serta beberapa pakaian kerajaan. Raja Kuti Tombolotutu juga telah ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo menjadi pahlawan nasional Sulawesi Tengah yang dinobatkan bersama tiga pahlawan lainnya di Istana Bogor.
Tarian tradisional dari Kabupaten Parigi Moutong adalah Tari Topeng Kombong dan Tari Sanggar yang masih sering dipertunjukkan pada acara adat, pernikahan, dan festival budaya. Tari Topeng Kombong adalah tarian yang dilakukan oleh sekelompok penari yang mengenakan topeng kayu dan pakaian tradisional Sulawesi Tengah.
Tarian itu menggambarkan kehidupan masyarakat di daerah pegunungan yang masih mempertahankan adat dan budaya leluhur.
Sementara itu. Tari Sanggar adalah tarian yang dilakukan oleh sekelompok wanita yang mengenakan pakaian adat dan menari dengan gerakan yang lemah gemulai. Tarian ini biasanya dipertunjukkan sebagai tanda syukur atau dalam upacara adat.
Tugu Parigi Moutong Mutiara Khatulistiwa (PMK) yang berada tepat didepan pelataran Sail Tomini merupakan tugu yang didirikan di bukit inspirasi H. Samsurizal Tombolotutu (Bupati Parigi Moutong).
Bukit itu terdiri dari beberapa tingkatan yang memiliki taman, panggung pertunjukan outdoor serta gazebo yang nyaman untuk bersantai dan ber-selfie ria. Dari puncak bukit itulah kita dapat menyaksikan keindahan teluk Tomini serta Kota Parigi.