- Oleh MC KAB TEMANGGUNG
- Kamis, 9 Januari 2025 | 19:07 WIB
:
Oleh MC KAB AGAM, Kamis, 9 Januari 2025 | 20:23 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 140
gam, InfoPublik – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak, khususnya sapi, masih berjangkit di Kabupaten Agam. Sejak Desember 2024 hingga awal Januari 2025, puluhan hewan ternak dilaporkan terserang penyakit ini.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Arief Restu, mengungkapkan bahwa kasus PMK kembali ditemukan sejak akhir November 2024, dengan jumlah ternak terjangkit mencapai 28 ekor sapi.
"Salah satu penyebab utama merebaknya kembali PMK adalah tingginya kelembaban udara yang memicu aktivitas virus dan bakteri yang sebelumnya dorman," jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Selasa (7/1/2025).
Arief menjelaskan bahwa PMK dapat menyebar melalui empat jalur utama, yaitu:
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Sri Hilmayeni, menekankan pentingnya biosekuriti dalam pencegahan penyebaran PMK.
"Ternak yang terjangkit PMK harus segera diisolasi atau dipindahkan jauh dari kandang ternak lainnya," ujar Sri Hilmayeni.
Selain itu, peternak harus memastikan sanitasi kandang tetap terjaga dan melakukan desinfeksi secara rutin pada barang-barang yang berpotensi menjadi media penyebaran virus.
Saat ini, vaksin PMK tidak tersedia di Puskeswan, sehingga peternak diimbau untuk melakukan pencegahan dan pengobatan secara mandiri dengan pendampingan dari petugas kesehatan hewan.
Untuk ternak yang sudah terjangkit PMK, peternak harus memastikan hewan tetap makan agar kondisinya tetap kuat. Salah satu metode yang direkomendasikan adalah terapi semprotan halus (spraying) ke hidung dan mulut sapi, dengan campuran berikut:
Proses spraying dilakukan lima kali sehari dengan interval waktu yang sama. Selain itu, peternak juga dapat menambahkan vitamin anti-stres dan penambah nafsu makan agar kondisi ternak lebih stabil.
"Pastikan ternak mendapatkan pakan yang cukup dan berkualitas agar kesehatannya tetap terjaga," tambah Sri Hilmayeni.
Menurutnya, dengan kewaspadaan tinggi dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, penularan PMK di Kabupaten Agam dapat ditekan secara signifikan.
(MC Agam/Depit)