- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 18 Desember 2024 | 21:47 WIB
: Rapat Koordinasi (Rakor) Pengamanan HBKN Nataru 2024/2025 yang digelar di Kantor Bapanas, Jakarta pada Kamis (5/12/2024)/Foto : Humas Bapanas
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Kamis, 5 Desember 2024 | 16:10 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 186
Jakarta, InfoPublik – Pemerintah terus memperkuat sinergi untuk memastikan ketersediaan pangan aman dan harga stabil menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengamanan HBKN Nataru 2024/2025 yang digelar di Kantor Bapanas, Jakarta pada Kamis (5/12/2024).
Kepala Bapanas menegaskan pentingnya menjaga ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau. “Seperti arahan Presiden RI Prabowo Subianto pada rapat kabinet tanggal 26 November 2024, kita harus mendukung ketahanan pangan menuju swasembada dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Semua pihak, termasuk kementerian, lembaga, asosiasi, dan pelaku usaha, harus fokus pada tujuan ini,” ujar Arief.
Arief juga menyampaikan bahwa menjaga keseimbangan harga antara produsen dan konsumen menjadi kunci stabilitas ekonomi.
Ia menambahkan, cadangan beras di Bulog saat ini mencapai lebih dari 2 juta ton, jumlah tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Februari 2025. Pemerintah juga memastikan kelancaran distribusi bantuan beras kepada 16 juta penerima manfaat.
“Harga yang terlalu rendah merugikan petani dan menurunkan produksi, sementara harga yang terlalu tinggi menekan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, keseimbangan harga sangat penting,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Pelaksana Harian Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan, Kasan, menyoroti pentingnya koordinasi lintas sektor. Ia juga mengungkapkan bahwa rapat terkait neraca komoditas akan dipimpin oleh Menko Pangan minggu depan, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 147 Tahun 2024.
“Kita harus memastikan distribusi pangan berjalan lancar. Timing kedatangan barang impor menjadi krusial, terutama untuk beberapa komoditas tertentu. Kolaborasi antara Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Badan Pangan Nasional sangat penting,” kata Kasan.
Sementara itu, Kepala Sub Satuan Tugas (Satgas) Ketersediaan Pangan Satgas Pangan Polri, Kombes Pol. Hermawan, menyatakan bahwa kondisi stok pangan saat ini aman. Namun, ia mengingatkan perlunya pengawasan ketat untuk mencegah penimbunan.
“Kami telah menginstruksikan seluruh Dirkrimsus, Kapolres, dan Kapolsek di daerah untuk melakukan pengawasan langsung terhadap stok bahan pokok di gudang, pasar tradisional, dan ritel modern. Distribusi pangan harus lancar tanpa hambatan,” tegas Hermawan.
Hermawan juga meminta pengusaha melaporkan jika ada oknum yang mengganggu distribusi. “Kami siap menindak tegas siapa pun yang mencoba menghalangi distribusi pangan,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi (Pusdatin) Kementerian Pertanian (Kementan), Intan Rahayu, mengungkapkan bahwa stok pangan secara umum aman, meski El Nino berdampak pada penurunan hasil panen di awal 2024. “Kami menetapkan status darurat pangan dan menjalankan program prioritas seperti mobilisasi pangan ke wilayah terdampak dan optimalisasi lahan rawa,” paparnya.
Intan juga memaparkan data produksi hingga November 2024 yaitu padi realisasi 52,66 juta ton dari target 55,45 juta ton (95,02 persen). Kemudian jagung, realisasi 20,57 juta ton dari target 22,43 juta ton (91,71 persen). Terakhir adalah daging sapi dan kerbau, realisasi 0,41 juta ton dari target 0,405 juta ton (101,63 persen)
“Kami optimistis target produksi bisa tercapai. Beberapa komoditas seperti kedelai masih bergantung pada impor, tapi kami sedang menyusun strategi untuk mengurangi ketergantungan tersebut,” tutup Intan.
Dengan diselenggarakannya Rakor ini diharapkan mampu memperkuat kolaborasi antar-lembaga dalam menjaga stabilitas pangan nasional menjelang HBKN. Pemerintah berkomitmen untuk terus mengawasi dan mengatasi berbagai tantangan agar distribusi pangan berjalan lancar.
Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Barang Kebutuhan dan Barang Penting Kementerian Perdagangan (Kemendag) Bambang Wishnubroto, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa dan beberapa perwakilan dari kementerian/lembaga, Dinas Pangan daerah seluruh indonesia, asosiasi pangan dan stakeholder pangan baik yang bergabung secara daring maupun luring.