- Oleh MC KAB WONOSOBO
- Selasa, 7 Januari 2025 | 18:13 WIB
: Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat membuka seminar nasional dan workshop bertajuk "Inovasi dan Konservasi Kesenian Tradisi" yang diselenggarakan Komunitas Seni Saras Swara Indonesia di Pendopo Selatan
Oleh MC KAB WONOSOBO, Kamis, 9 Januari 2025 | 18:42 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 66
Wonosobo, Infopublik - Pelestarian warisan seni budaya lokal semakin penting, mengingat keberadaannya menjadi daya tarik yang mendukung pengembangan sektor pariwisata, sebagai salah satu sektor penyokong perekonomian daerah.
Sebagaimana arahan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat membuka seminar nasional dan workshop bertajuk "Inovasi dan Konservasi Kesenian Tradisi" yang diselenggarakan Komunitas Seni Saras Swara Indonesia di Pendopo Selatan, Rabu (08/01/2025).
“Melalui seminar ini semoga ke depan mampu memotori gerakan-gerakan pelestarian kearifan lokal dan kekayaan seni budaya, melalui pendekatan-pendekatan yang inovatif. Kita ketahui bersama, bahwa Kabupaten Wonosobo memiliki kekayaan luar biasa, tidak hanya pada keindahan bentang alamnya namun juga pada khazanah kearifan lokal, seni, dan budaya yang unik. Maka sepatutnya upaya konservasi dan revitalisasi warisan seni budaya lokal dapat terus digelorakan,” ungkap Afif.
Selaras dengan itu, pelestarian warisan seni budaya lokal semakin penting, mengingat keberadaannya menjadi daya tarik yang mendukung pengembangan sektor pariwisata, sebagai salah satu sektor penyokong perekonomian daerah.
Mengingat Visi Kabupaten Wonosobo 2045, yang termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Wonosobo Tahun 2025-2045, “Kabupaten Wonosobo sebagai Pusat Agrobisnis dan Pariwisata Terkemuka di Jawa Tengah yang Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan”
“Melalui penyelenggaraan Seminar Nasional dan Workshop bertema “Inovasi dan Konservasi Kesenian Tradisi” ini, besar harapan saya para peserta akan menjadi penggerak dalam upaya konservasi dan revitalisasi seni, budaya, dan kearifan lokal di tiap-tiap wilayah di Kabupaten Wonosobo,” imbuhnya.
Afif berharap acara ini dapat menjadi penggerak dalam melestarikan kearifan lokal dan seni budaya Wonosobo, sehingga semakin dikenal luas dengan identitas Wonosobo.
Acara ini bertujuan menjadi wadah diskusi kreatif yang mendorong pelestarian seni tradisional melalui inovasi yang bermakna, serta memotivasi generasi muda untuk lebih terlibat dalam upaya tersebut. Kegiatan ini digelar selama dua hari, untuk Sesi pertama adalah seminar yang menghadirkan empat pemateri dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, yaitu Zulfikar, Bayu, Merak, dan Atmaja. Dengan tema "Aktualisasi Musik Tradisi: Warisan untuk Masa Depan", seminar ini menekankan pentingnya inovasi dalam pelestarian musik tradisi.
Zulfikar memulai dengan memaparkan pentingnya memahami musik tradisi sebagai entitas yang hidup dengan nilai-nilai filosofis yang mendalam.
"Musik tradisi bukan sekadar objek mati. Ia mengandung spirit dan sistem pengetahuan yang tetap hidup meski tidak dimainkan. Tradisi ini adalah dialog yang terus berlangsung," jelasnya.
Sementara itu, Bayu menambahkan perspektif tentang bagaimana musik tradisi dapat bertahan di tengah arus modernisasi sambil menjaga identitas aslinya. "Apa yang kita lakukan sekarang bisa saja menjadi tradisi di masa depan. Tantangannya adalah memastikan kreativitas kita tetap berakar pada tradisi, bukan sekadar menempel inovasi," ungkapnya.
Merak kemudian menjelaskan empat teknik dalam membuat komposisi musik yang berakar dari tradisi, yaitu penggunaan tradisi sebagai sumber penciptaan, hybrid, eksplorasi akustik, dan elektroakustik.
"Pertama, gunakan idiom-idiom tradisi sebagai ide musikal. Kedua, gabungkan unsur musikal dari berbagai gaya. Ketiga, sikapi instrumen musik sebagai sumber bunyi tanpa terikat oleh kultur aslinya. Terakhir, olah bunyi dengan rekayasa frekuensi secara elektrik," terangnya.
Sebagai penutup sesi seminar, Atmaja menekankan pentingnya inovasi dalam produksi musik tradisi sebagai upaya pelestarian yang berkelanjutan.
"Produksi musik tradisi harus dilihat sebagai upaya membangun rantai inovasi. Kita harus mengintegrasikan konsep dengan pengetahuan dan imajinasi yang kuat untuk menghasilkan karya yang relevan dengan zaman," ujarnya.
Seminar berlangsung dengan antusiasme tinggi, ditandai dengan banyaknya pertanyaan, diskusi, dan tanggapan dari peserta. Setelah sesi seminar, acara dilanjutkan dengan workshop interaktif yang dipandu oleh para pemateri, memberikan kesempatan bagi peserta untuk mempraktikkan konsep-konsep yang telah dibahas dan memperdalam pemahaman mereka tentang inovasi dalam musik tradisi.