Pontianak, InfoPublik – Pemerintah Kota Pontianak melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Khatulistiwa mulai melaksanakan pemasangan hidran di tiga titik strategis yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu selatan, utara, dan tenggara.
Langkah itu diambil untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sering terjadi di wilayah-wilayah rawan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, menjelaskan bahwa pemasangan hidran ini merupakan respons terhadap kebutuhan sumber air yang memadai untuk memadamkan kebakaran lahan. Selama ini, petugas pemadam kebakaran sering menghadapi kesulitan dalam menemukan sumber air yang cukup saat terjadinya karhutla.
"Selama ini, kita memiliki banyak mobil pemadam kebakaran yang berasal dari berbagai yayasan dan pemerintah. Namun, air untuk memadamkan kebakaran sering kali menjadi kendala. Oleh karena itu, hasil rapat memutuskan untuk memasang hidran sebagai langkah antisipasi," ujarnya usai meninjau hidran yang terpasang di Jalan Parit Demang Dalam, Kelurahan Parit Tokaya, Kecamatan Pontianak Selatan, pada Selasa (31/12/2024).
Hidran-hidran ini, yang bersumber dari PDAM, ditempatkan di lokasi-lokasi yang rawan terjadi kebakaran, terutama pada musim kemarau. Edi Suryanto juga mengimbau agar masyarakat menjaga fasilitas hidran tersebut agar tetap berfungsi dengan baik.
"Kita berharap masyarakat dapat menjaga hidran ini bersama-sama. Dengan demikian, ketika terjadi musibah kebakaran, kita tidak akan kesulitan mencari sumber air," tambahnya.
Ke depan, Edi Suryanto menyatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi efektivitas pemasangan hidran ini. Jika terbukti efektif dalam mengatasi masalah kebakaran, Pemkot Pontianak akan melanjutkan pemasangan hidran secara bertahap di lokasi-lokasi yang rawan terjadinya karhutla.
"Setelah beberapa bulan, kita akan evaluasi. Jika terbukti efektif, kita akan menambah jumlah hidran di lokasi-lokasi yang rawan kebakaran," ujarnya.
Program pemasangan hidran ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan Kota Pontianak dalam menghadapi potensi kebakaran dan memberikan rasa aman kepada masyarakat. (prokopim/Jemi Ibrahim)
