- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Selasa, 7 Januari 2025 | 21:33 WIB
: Dalam kunjungan kerja di Semarang, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, memperkenalkan dua kebijakan baru, yaitu 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Pagi Ceria (Foto: Dok Kemendikdasmen)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Senin, 6 Januari 2025 | 19:39 WIB - Redaktur: Untung S - 2K
Semarang, Infopublik – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, memperkenalkan dua kebijakan baru yang inovatif, yaitu 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Pagi Ceria, dalam kunjungan kerjanya di Semarang.
Bertindak sebagai pembina upacara di SMAN 3 Semarang pada Senin (6/1/2025), Mendikdasmen menyampaikan visi besar untuk membentuk generasi Indonesia yang tangguh dan berkarakter.
Di hadapan peserta upacara yang terdiri dari siswa SMAN 3 dan SMAN 5 Semarang, Menteri Mu’ti menjelaskan bahwa program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat bertujuan untuk membentuk generasi yang tidak hanya kuat secara fisik dan rohani, tetapi juga cakap dalam sains, teknologi, dan keterampilan hidup. Ketujuh kebiasaan tersebut meliputi:
“Mulai tahun 2025, kami mendorong seluruh siswa di Indonesia untuk mengimplementasikan kebiasaan-kebiasaan ini. Tujuannya adalah mencetak generasi yang tidak hanya hebat secara akademis, tetapi juga berkarakter kuat,” ujar Mu’ti dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Senin (6/1/2025).
Lebih lanjut, Mendikdasmen juga meluncurkan program Pagi Ceria. Program ini dirancang untuk memulai hari dengan aktivitas positif, yaitu senam pagi, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, serta doa bersama sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar.
“Pagi Ceria bertujuan untuk memupuk semangat dan energi positif di kalangan siswa. Dengan memulai hari secara positif, diharapkan siswa akan lebih siap dan produktif dalam menghadapi pembelajaran,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Mu’ti juga menekankan pentingnya penguasaan keterampilan abad ke-21, yang meliputi berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi (4C), serta penguatan karakter (character) dan kewarganegaraan (citizenship). Kombinasi antara kompetensi dan karakter yang kuat dinilai krusial dalam membentuk generasi Indonesia yang hebat.
“Generasi Indonesia Hebat adalah generasi yang memiliki kompetensi intelektual, sosial, dan spiritual yang mumpuni. Mereka juga mampu beradaptasi dengan perubahan zaman sekaligus menjadi agen perubahan itu sendiri,” jelasnya.
Usai upacara, Mendikdasmen turut serta dalam kegiatan Senam Anak Indonesia Hebat bersama para guru dan siswa. Program ini rencananya akan diimplementasikan di lebih dari 8.000 sekolah di seluruh Indonesia pada 2025.
“Kami sangat berharap bahwa kebijakan ini akan mampu mencetak generasi yang tangguh, berdaya saing, dan memberikan kontribusi besar bagi kemajuan bangsa Indonesia,” pungkas Mu’ti.