- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Selasa, 7 Januari 2025 | 20:41 WIB
: Dirjen Pendidika Islam, Abu Rokhmad./Foto Istimewa/Humas Kemenag
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Agama (Kemenag) memastikan bahwa seluruh entitas pendidikan Islam di bawah kewenangannya, termasuk pondok pesantren, akan melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program itu merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan keberhasilan program prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam menciptakan generasi Indonesia yang sehat dan berbudi pekerti luhur.
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Abu Rokhmad, dalam keterangannya pada Senin (6/1/2025) di Jakarta, “Program MBG bukan hanya tentang pemenuhan kebutuhan gizi peserta didik, tetapi juga sebagai sarana untuk pembelajaran karakter. Ini adalah kesempatan untuk mengajarkan nilai-nilai yang sangat penting dalam kehidupan santri.”
Abu Rokhmad menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan Program MBG, pendidikan Islam turut mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dan toleransi. Santri akan diajarkan untuk berdoa sebelum makan, mempraktikkan sikap toleransi, serta menerapkan disiplin dalam antrean makanan. “Santri juga diajarkan untuk tidak saling berebut dan mengutamakan keteraturan dalam antrean,” tambahnya.
Untuk memastikan kelancaran dan konsistensi pelaksanaan program ini, Kemenag telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 10 Tahun 2024 tentang Panduan Makan Bergizi Gratis di Lingkungan Pesantren. Surat Edaran tersebut, yang diterbitkan pada 31 Desember 2024, berlaku untuk seluruh pondok pesantren dan lembaga pendidikan Islam di Indonesia, sehingga dapat memastikan bahwa semua entitas pendidikan Islam menerapkan program ini dengan baik.
“Seluruh entitas pendidikan Islam siap mendukung dan menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto. Ini adalah bagian dari komitmen kami dalam menciptakan generasi yang sehat secara fisik dan kuat dalam karakter,” tegas Abu Rokhmad.
Kemenag berharap melalui program ini, generasi muda Indonesia, khususnya santri, dapat berkembang dengan keseimbangan antara kesehatan fisik yang baik dan pembentukan karakter yang kuat. Program ini tidak hanya bertujuan mencerdaskan, tetapi juga membangun moral dan spiritual yang kokoh.
Dengan menggabungkan manfaat gizi yang optimal dan pembelajaran karakter yang berbasis pada nilai-nilai agama dan sosial, Kemenag optimis bahwa program ini akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan, baik bagi pendidikan maupun bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.