- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Selasa, 7 Januari 2025 | 21:29 WIB
: Menkomdigi Meutya Hafid saat membagikan makan bergizi gratis kepada siswa SDN 5 Cilangkap, Depok, Jawa Barat pada Senin (6/1/2025). (ANTARA/Farhan Arda Nugraha)
Oleh Wahyu Sudoyo, Senin, 6 Januari 2025 | 11:48 WIB - Redaktur: Untung S - 216
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengumumkan kesiapan untuk menggencarkan sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan oleh pemerintah. Program ini dirancang secara masif dan inklusif guna memastikan manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, terutama di daerah-daerah pelosok.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, dalam keterangannya di SD Negeri 5 Cilangkap, Depok, Senin (6/1/2025), menyampaikan, “Sosialisasi yang efektif adalah fondasi keberhasilan setiap program pemerintah. Kami di Kemkomdigi berkomitmen untuk memastikan informasi tentang Program MBG tersebar luas, termasuk ke daerah-daerah terpencil.”
Program MBG, yang merupakan bagian dari rencana besar Presiden Prabowo Subianto, bertujuan untuk menyiapkan generasi Indonesia Emas 2045. Dimulai dengan 190 titik layanan yang tersebar di 26 provinsi, program ini menargetkan perluasan hingga 937 titik layanan pada akhir Januari 2025.
“Dalam hal ini, Kemkomdigi berperan penting dalam menyebarluaskan informasi melalui berbagai kanal komunikasi, baik media nasional, media sosial, maupun forum-forum masyarakat. Kami juga ingin memastikan seluruh lapisan masyarakat memahami manfaat serta cara mengakses program ini,” tambah Meutya.
Selain itu, Kemkomdigi memanfaatkan pendekatan digital untuk mendukung pelaksanaan MBG. Salah satunya dengan mengembangkan aplikasi berbasis teknologi yang mempermudah pelaporan distribusi, meningkatkan transparansi, dan memantau efektivitas program. Meutya menambahkan, “Dengan teknologi, kami bisa memantau distribusi program secara real-time, memastikan bahwa program ini berjalan sesuai target.”
Salah satu fokus utama dari Program MBG adalah pemberdayaan ekonomi lokal. Bahan makanan yang digunakan dalam program ini dipasok oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), petani, dan nelayan di berbagai daerah, sehingga memberikan dampak ganda baik di sektor kesehatan maupun ekonomi.
“Sosialisasi ini bukan hanya sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga mengajak masyarakat untuk turut serta mengawasi dan mendukung pelaksanaan program ini. Kami percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan teknologi akan menciptakan dampak positif jangka panjang bagi kualitas hidup masyarakat,” ungkap Meutya.
Kemkomdigi juga menargetkan peningkatan literasi digital masyarakat melalui berbagai pelatihan dan kampanye. “Kami optimis, dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan teknologi, Program MBG akan menjadi tonggak penting dalam pembangunan Indonesia Emas 2045,” tutup Meutya.