- Oleh Wandi
- Sabtu, 28 Desember 2024 | 21:24 WIB
: Menag Nasaruddin Umar dan Ketua PB Mathla’ul Anwar Bahas Sinergi Penguatan Pendidikan Agama./Foto Istimewa/Humas Kemenag
Jakarta, InfoPublik - Menteri Agama Nasaruddin Umar bersama Ketua Majelis Amanah Pengurus Besar Mathla’ul Anwar, Ahmad Sadeli Karim, membahas upaya sinergi antara Kementerian Agama dan ormas-ormas keagamaan dalam penguatan pendidikan agama di Indonesia. Mereka sepakat bahwa kolaborasi antar-ormas keagamaan menjadi kunci dalam menyelesaikan berbagai permasalahan umat.
“Kita sedang mengajak ormas-ormas keagamaan untuk lebih solid. Permasalahan umat membutuhkan kerja sama semua pihak, terutama ormas keagamaan untuk memberikan solusi berbasis nilai-nilai keagamaan,” ungkap Nasaruddin Umar, Jumat (27/12/2024).
Menurut Menag, penyelesaian masalah-masalah umat harus dilandasi dengan ajaran agama. "Semakin dekat umat dengan ajaran agamanya, maka semakin berhasil Kementerian Agama. Sebaliknya, jika umat semakin berjarak dari agamanya, maka itu adalah kegagalan kami di Kemenag," tambahnya saat ditemui di Kantor Pusat Kemenag RI.
Sementara itu, Ahmad Sadeli Karim menyambut positif ajakan Menag dan menyampaikan komitmen Mathla’ul Anwar dalam mendukung program-program Kemenag, khususnya di bidang pendidikan. “Kami memiliki banyak sekolah dan program keumatan. Salah satu misi kami adalah membangun madrasah diniyah di pelosok-pelosok negeri. Kami berharap dapat menjalin kerja sama lebih erat dengan Kemenag untuk memajukan pendidikan umat,” kata Sadeli Karim.
Selain itu, Sadeli Karim menegaskan bahwa Mathla’ul Anwar siap berkontribusi mendukung Asta Cita Presiden Prabowo, terutama dalam poin kedelapan yang berfokus pada pendidikan. “Kami juga siap berkontribusi untuk mendukung Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya di poin kedelapan terkait pendidikan,” tambahnya.
Meski tidak sebesar NU dan Muhammadiyah, Mathla’ul Anwar memiliki sejarah panjang sebagai ormas Islam yang berdiri lebih dari 100 tahun lalu. “Kami lahir 10 tahun lebih dulu daripada NU, hanya berselang 4 tahun setelah Muhammadiyah. Dasar kami adalah ahlussunnah wal jamaah, dan menerima empat mazhab fiqih,” tutur Sadeli.
Sadeli juga menambahkan bahwa Mathla’ul Anwar telah memiliki pengurus wilayah di 32 provinsi, termasuk di Papua. Komitmen Mathla’ul Anwar untuk terus bersinergi dengan pemerintah dalam penguatan pendidikan berbasis nilai-nilai keagamaan di Indonesia semakin kuat.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung penguatan pendidikan agama di Indonesia dan berharap dapat berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik melalui pendidikan berbasis nilai-nilai agama,” ungkapnya.
Dengan sinergi ini, diharapkan pendidikan agama di Indonesia dapat lebih merata dan sesuai dengan ajaran agama yang mendorong umat untuk hidup harmonis dan damai.