- Oleh Fatkhurrohim
- Selasa, 8 Oktober 2024 | 07:21 WIB
: Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) 501/BY kembali berhasil menurunkan delapan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dari Kodap IV/Sorong Raya, Papua, beserta keluarga mereka, di Distrik Aifat Selatan, Fuog Komplek, Kab. Maybrat, Papua Barat, Jum'at (27/12/2024). Foto. tni.mil.id
Oleh Fatkhurrohim, Jumat, 27 Desember 2024 | 20:42 WIB - Redaktur: Untung S - 163
Sorong Raya, InfoPublik – Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) 501/BY kembali berhasil menurunkan delapan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dari Kodap IV/Sorong Raya, Papua, beserta keluarga mereka. Keberhasilan itu menjadi langkah signifikan setelah penyerahan diri tiga simpatisan OPM pada pertengahan bulan ini.
Dilansir dari laman Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Puspen TNI), Jum’at (27/12/2024), dijelaskan bahwa penyerahan diri kedelapan anggota OPM ini, yang termasuk di dalamnya istri dan anak-anak mereka, menegaskan bahwa kelompok tersebut telah mengambil keputusan untuk kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Proses ini berlangsung setelah dilakukan komunikasi intensif antara anggota Satgas Yonif 501/BY dan para anggota OPM yang masih berada di hutan. Langkah penyerahan diri kedelapan anggota OPM ini tak lepas dari rangkaian operasi yang dilakukan oleh Satgas Yonif 501/BY di wilayah penugasannya, khususnya di Distrik Aifat Selatan, Fuog Komplek, Kab. Maybrat, Papua Barat.
Operasi yang berlangsung sejak 15 Desember 2024 ini telah menorehkan hasil positif dengan tiga simpatisan OPM yang lebih dahulu menyerah dan kembali ke pangkuan NKRI. Tiga simpatisan tersebut memainkan peran penting dalam mendorong rekan-rekan mereka untuk mengikuti langkah yang sama.
“Mereka menjalin komunikasi dengan kelompok OPM yang masih bertahan di hutan dan menyampaikan pesan perdamaian yang dibawa oleh Satgas Yonif 501/BY. Para simpatisan tersebut menyampaikan bahwa Satgas Yonif 501/BY memiliki pendekatan yang lebih humanis dan mendukung pembangunan serta perdamaian di Papua,” kata Letkol Inf Yakhya Wisnu Ariyanto.
Keberhasilan ini juga mendapatkan respon positif dari aparat pemerintah, TNI, Polri, dan masyarakat di Kabupaten Maybrat. Pendekatan yang lebih humanis dari Satgas Yonif 501/BY telah memberikan dampak signifikan dalam upaya perdamaian di Papua. Komunikasi yang terbuka dan kedekatan dengan masyarakat menjadi faktor kunci dalam keberhasilan mediasi ini.
“Keberhasilan ini adalah bukti nyata dari hasil operasi kami yang tidak hanya fokus menjaga keamanan, tetapi juga pendekatan humanis yang terus kami jaga. Kepercayaan masyarakat Papua kepada Satgas semakin meningkat, dan kami akan terus menjaga kedamaian, serta mendukung Papua menuju masa depan yang lebih sejahtera,” tambah Letkol Yakhya.
Dengan semakin banyaknya kelompok OPM yang menyerah dan kembali ke NKRI, diharapkan proses rekonsiliasi dan pembangunan di Papua akan terus berjalan dengan lebih baik. Satgas Yonif 501/BY berkomitmen untuk melanjutkan misi mereka dalam menjaga keamanan dan kedamaian, sekaligus mendukung Papua menuju masa depan yang lebih damai dan sejahtera.