- Oleh Wandi
- Sabtu, 28 Desember 2024 | 22:43 WIB
: Menteri Agama Nasarudin Umar saat pidato di Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena Jakarta./Foto Amir Yandi/InfoPublik
Oleh Wandi, Sabtu, 28 Desember 2024 | 21:24 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 202
Jakarta, InfoPublik - Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menghadiri Puncak Perayaan Natal Nasional 2024 yang digelar di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (28/12/2024). Acara ini dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming, serta sekitar 12 ribu umat Kristen dan Katolik dari berbagai wilayah.
Di hadapan Presiden, Menag Nasaruddin menekankan bahwa Natal bukan sekadar perayaan spiritual, tetapi juga momentum untuk memperkokoh nilai-nilai persatuan dan toleransi dalam keberagaman Indonesia.
“Indonesia adalah rumah besar bagi berbagai suku, agama, dan budaya. Natal menjadi pengingat bahwa kedamaian dan kasih Kristus tidak mengenal batas perbedaan,” ujar Menag di hadapan para hadirin.
Tema Natal tahun ini, “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Bethlehem” (Lukas 2:15), menurut Menag, membawa pesan mendalam tentang damai dan harapan baru. Kota Bethlehem, tempat kelahiran Yesus, melambangkan kesetiaan dan kesediaan untuk mengikuti panggilan Tuhan.
Menag pun menyoroti pentingnya moderasi beragama sebagai kunci untuk menciptakan kedamaian di tengah masyarakat yang majemuk. “Setiap agama telah sungguh-sungguh membangun kehidupan bersama yang rukun dan damai. Moderasi beragama adalah sikap kedewasaan cara beragama,” jelasnya.
Ia juga mengapresiasi rangkaian kegiatan road to Natal Nasional 2024, seperti bakti sosial di Nusa Tenggara Timur, Manado, dan Agats, serta aksi ekologi di Muara Gembong, Bekasi. Menurutnya, inisiatif ini mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan menjadi wujud nyata kasih kepada sesama.
Menag Nasaruddin menegaskan bahwa pemerintah terus berkomitmen memperkuat harmoni sosial dan keadilan melalui pembangunan inklusif dan berkelanjutan. Ia mengingatkan pentingnya Deklarasi Istiqlal, sebuah kesepakatan antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal, sebagai landasan penguatan dialog antaragama.
“Deklarasi ini menegaskan pentingnya kerja sama antara negara dan umat beragama dalam menghadirkan damai sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutur Menag.
Selain itu, ia juga menyoroti Ensiklik Laudato Si’ yang disampaikan oleh Paus Fransiskus, yang sejalan dengan visi pemerintah dalam menjaga lingkungan sebagai rumah bersama. “Kita diajak bertanggung jawab atas kelestarian alam demi generasi mendatang, yang menjadi bagian dari misi keadilan sosial,” tambahnya.
Pesan Damai dan Harapan Natal
Mengakhiri sambutannya, Menag mengajak seluruh umat untuk menjadikan Natal sebagai momentum memperkuat iman, melayani sesama, dan mewujudkan perdamaian.
“Mari kita laksanakan semangat Natal ini dalam tindakan nyata, bekerja sama lintas sektor dan lintas agama untuk menciptakan Indonesia yang damai, makmur, dan berkeadilan,” ajaknya.
Menag juga menyampaikan ucapan selamat Natal kepada umat Kristiani di seluruh tanah air. “Damai, sukacita, dan kasih Tuhan senantiasa menyertai kita semua,” tutupnya.
Acara ini turut dihadiri oleh para pimpinan lembaga tinggi negara, duta besar negara sahabat, menteri Kabinet Merah Putih, Ketua Presidium KWI Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, Ketua Umum PGI Pdt. Jacklevyn Fritz Manuputty, para Uskup dari seluruh Indonesia yang hadir secara daring, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya.
Puncak Perayaan Natal Nasional 2024 menjadi bukti nyata bagaimana semangat kebersamaan dan toleransi tetap terjaga dalam keberagaman bangsa.