- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Jumat, 1 November 2024 | 13:50 WIB
: Marsekal Pertama Tentara Nasional Indonesia (TNI) dr. Arja Mukti Berlian, Direktur Kesehatan Ditjen Kuathan Kemhan, memimpin acara 19th ASEAN Defence Ministers’ Meeting Plus Experts’ Working Group on Military Medicine (ADMM-Plus EWG on MM) di Jakarta. Foto.Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Oleh Fatkhurrohim, Jumat, 1 November 2024 | 11:30 WIB - Redaktur: Untung S - 118
Jakarta, InfoPublik – Marsekal Pertama TNI dr. Arja Mukti Berlian, selaku Direktur Kesehatan Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan (Ditjen Kuathan) Kementerian Pertahanan, memimpin acara 19th ASEAN Defence Ministers' Meeting Plus Experts' Working Group on Military Medicine (ADMM-Plus EWG on MM) yang berlangsung di Jakarta.
Dalam pernyataan tertulis yang dirilis pada Jumat (1/11/2024), disampaikan bahwa pertemuan ini dihadiri oleh seluruh negara anggota ASEAN, kecuali Myanmar, bersama dengan Sekretariat ASEAN, delapan negara mitra, ASEAN Centre of Military Medicine (ACMM), serta Timor-Leste sebagai pengamat.
Acara internasional ini menjadi pertemuan pertama di bawah keketuaan bersama Indonesia dan Amerika Serikat untuk EWG on MM periode 2024-2027. Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas tantangan kesehatan militer dalam operasi bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana di kawasan.
Konvensi ini juga digelar sebagai wadah berbagi pengalaman terkait praktik terbaik selama dan pasca-pandemi COVID-19. Berbagai ahli dari Indonesia, Amerika Serikat, dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) turut memberikan wawasan mereka dalam acara ini.
Dalam sambutannya, dr. Arja menekankan pentingnya sistem kesehatan yang tangguh bagi negara-negara ASEAN. "Kesehatan militer memainkan peran penting dalam mengintegrasikan kemampuan pertahanan dengan komitmen melindungi kehidupan manusia," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya kolaborasi antarnegara dalam membangun masyarakat yang tangguh terhadap bencana. "Dengan menjaga persatuan dan memperkuat kerja sama di komunitas kesehatan militer, kita dapat meningkatkan kesiapan dalam menghadapi tantangan kesehatan masa depan," tambahnya.
Indonesia juga mendorong semua pihak untuk berbagi pengalaman, berkolaborasi, dan mendukung satu sama lain dalam mencari solusi inovatif. Semangat kerja sama ini diharapkan akan membuat kawasan lebih kuat dan tangguh.
"Melalui kerja sama, kita tidak hanya bersiap menghadapi keadaan darurat, tetapi juga membangun masa depan yang damai dan aman bagi seluruh masyarakat ASEAN," pungkasnya.