- Oleh MC KOTA TIDORE
- Kamis, 9 Januari 2025 | 19:49 WIB
: Wujudkan Masyarakat Demak Siaga Bencana
Oleh MC KAB DEMAK, Kamis, 9 Januari 2025 | 19:28 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 64
Demak, InfoPublik – Kabupaten Demak merupakan wilayah rawan bencana, terutama banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Ancaman ini diperparah oleh intensitas hujan tinggi, topografi rendah, sedimentasi sungai, serta minimnya kawasan hijau.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Demak, Eisti’anah, saat menjadi nara sumber di Talkshow Radio Suara Kota Wali (RSKW) 104.8 FM, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada Kamis (9/1/2025).
"Kondisi ini memerlukan kesiapan matang, seperti perencanaan evakuasi, peningkatan fasilitas pengungsian, dan sosialisasi kepada masyarakat. Pemkab juga telah mengeluarkan SK Darurat Bencana pada 24 November 2024. Dengan adanya SK ini, saya berharap kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan bencana semakin meningkat," ujar Eisti’anah.
Berdasarkan perkiraan BMKG, curah hujan diprediksi akan tetap tinggi hingga akhir Februari 2025. Oleh karena itu, langkah-langkah antisipasi terus dilakukan agar bencana seperti yang terjadi di awal tahun 2024 tidak terulang kembali.
Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Demak, Haris Wahyudi Ridwan, menegaskan bahwa kesiapsiagaan bencana adalah langkah proaktif untuk mengurangi risiko, meminimalkan dampak, dan memastikan respons yang efektif.
"Siaga bencana mencakup tindakan sebelum terjadinya bencana untuk mengurangi dampak dan mempercepat proses pemulihan. Oleh karena itu, peran serta masyarakat dalam upaya mitigasi sangat diperlukan," ungkapnya.
Menurut Haris, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, antara lain:
"Kesadaran masyarakat sangat penting. Jangan membuang sampah sembarangan, dan pastikan saluran irigasi bersih. Semua ini akan membantu mengurangi risiko bencana," tambah Haris.
Dengan berbagai langkah antisipatif ini, Pemkab Demak berharap dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana dan meminimalkan dampak buruk bagi warga.
(Kominfo/ist/apj)