BNPB Rilis Dashboard Data Pengungsi Terpilah Erupsi Lewotobi

: Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengunjungi dan memberi bantuan kepada warga terdampak Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Selasa (30/1/2023)/ dok. BNPB.


Oleh Jhon Rico, Rabu, 31 Januari 2024 | 14:12 WIB - Redaktur: Untung S - 164


Jakarta, InfoPublik - Bencana di Indonesia membutuhkan penanganan yang tepat dan akurat. Salah satunya melalui digitalisasi untuk mempermudah update penanganan bencana, termasuk pendataan pengungsi erupsi Gunung Api Lewotobi di Nusa Tenggara Timur.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyatakan bahwa pihaknya telah merilis sejak awal bencana erupsi Gunung Api Lewotobi pada 1 Januari 2024, pukul 13.00 WITA dan adanya sejumlah penduduk yang mengungsi setelah peningkatan aktivitas dari level III (Siaga) ke level IV (Awas) pada 9 Januari 2024, pukul 23.00 WITA.

"Saat ini mengalami penurunan status dari Status level IV (Awas) ke level III (Siaga) pada 29 Januari 2024, pukul 12.00 WITA," kata Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima InfoPublik, Rabu (31/1/2024).

Seperti dashboard sebelumnya saat penanganan bencana Gempa Bumi Cianjur 2022 lalu, terang dia, saat ini melalui tautan https://gis.bnpb.go.id/lewotobi2024 mengenai update penanganan bencana Letusan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki.

Ia menjelaskan bahwa dashboard itu terbagi dalam enam menu utama di antaranya, pengungsi yang menjelaskan data terpilah pengungsi yang menunjukkan jumlah total pengungsi, jenis kelamin dan titik pengungsiannya berdasarkan laporan BPBD ke BNPB.

Analisis kebutuhan pengungsi per harinya, barang yang ada seperti (makanan, air, shelter, sanitasi, sandang, dsb.).

Kemudian, dampak berupa gambaran umum atas kerugian, kerusakan yang terjadi akibat bencana.

Data kesehatan yakni detail data kesehatan dan penyakit yang diderita pengungsi. Sumber data dari Dinas Kesehatan setempat.

Data set yakni portal dataset bencana erupsi Lewotobi.

Terakhir adalah pemetaan dan Infografis yakni repositori produk infografis dan peta.

Hal ini sesuai dengan semangat Satu Data Indonesia sesuai Perpres No.39 tahun 2019, dan diturunkan dalam Peraturan BNPB No. 1 tahun 2023 tentang Satu Data Bencana https://data.bnpb.go.id/dataset/perban-sdb-nomor-1-tahun-2023.

Didukung oleh Petunjuk Pelaksanaan No.7 tahun 2023 tentang Data Kejadian dan Dampak Bencana, https://data.bnpb.go.id/dataset/juklak-standar-data-kejadian-dan-dampak-bencana serta Petunjuk Pelaksanaan Nomor 9 tahun 2023 tentang Pengelolaan Data dan Informasi Pengungsi Terpilah pada Keadaan Darurat Bencana https://data.bnpb.go.id/dataset/juklak-pengelolaan-data-dan-informasi-pengungsi-terpilah.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Jhon Rico
  • Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:39 WIB
BPBD Disitribusikan Bantuan Logistik Warga Terdampak Banjir di Mamuju
  • Oleh Jhon Rico
  • Minggu, 20 Oktober 2024 | 07:03 WIB
BPBD Sigap Tangani Banjir di Sanggau, Warga Diminta Tetap Waspada
  • Oleh Jhon Rico
  • Sabtu, 12 Oktober 2024 | 06:23 WIB
Delapan Kecamatan Terdampak Banjir di Kabupaten Aceh Tenggara
  • Oleh Jhon Rico
  • Jumat, 20 September 2024 | 05:45 WIB
Kepala BNPB Pastikan Pemerintah Hadir Pascagempa M4,9 di Bandung