BNPB dan TNI Percepat Pembangunan Huntara untuk Korban Erupsi Lewotobi Laki-Laki

: Personel TNI AD dari Kodam 9 Udayana membangun rumah hunian sementara (huntara) untuk korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur/ Agus Siswanto InfoPublik.


Oleh Jhon Rico, Jumat, 29 November 2024 | 12:14 WIB - Redaktur: Untung S - 88


Larantuka, InfoPublik – Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bergerak cepat dalam upaya pemulihan pasca-erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Langkah pertama yang diambil adalah pembangunan rumah hunian sementara (huntara) bagi korban erupsi yang terdampak bencana.

Berdasarkan pantauan InfoPublik di lokasi huntara Kebun Desa Konga, Kamis (28/11/2024), sekitar 200 personel TNI AD dari Kodam 9 Udayana telah dikerahkan untuk mempercepat pembangunan rumah sementara tersebut. Pembangunan dilakukan dengan menggunakan rangka baja ringan, yang dipilih agar proses konstruksi berjalan lebih cepat dan tahan lama.

Pelibatan TNI dalam proyek pembangunan huntara bertujuan untuk mempercepat proses pemindahan para penyintas ke tempat yang lebih aman. Diharapkan, huntara ini segera dapat ditempati oleh masyarakat yang terdampak bencana alam tersebut.

Menurut informasi yang diperoleh dari lokasi, setiap huntara memiliki ukuran 3,6 meter x 6 meter yang terdiri dari teras, ruang tidur, dan kamar mandi. Pembangunan huntara ini ditargetkan selesai dalam waktu dua bulan, dengan total 420 unit huntara yang akan dibangun untuk menampung 2.209 jiwa penyintas.

Letkol Czi Ibnu Ria Indrawan, Danyonzipur 18/YKR Kodam 9 Udayana, yang turut terlibat dalam proyek ini, mengungkapkan optimisme bahwa pembangunan huntara akan selesai sesuai target. “Progresnya sudah cukup baik. Beberapa rangka bangunan sudah terpasang. Untuk target awal dua bulan, kami yakin bisa selesai lebih cepat jika semua berjalan lancar,” ujar Letkol Czi Ibnu.

Terkait kendala yang mungkin terjadi, Letkol Ibnu menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada hambatan yang berarti. “Jika ada keterlambatan dalam pengiriman material, kami masih bisa mengatasinya,” tambahnya.

Sebelumnya, saat meninjau lokasi pengungsi di Lewotobi, Menko PMK Pratikno memastikan bahwa pembangunan huntara untuk korban erupsi Lewotobi akan rampung dalam waktu dua bulan. Dalam kunjungan tersebut, Menko PMK Pratikno didampingi oleh Kepala BNPB Mayjend TNI Suharyanto, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, serta Kepala Basarnas Marsdya TNI Kusworo.

Menko PMK Pratikno menjelaskan bahwa pembangunan huntara akan dilaksanakan di atas lahan seluas 11 hektare yang direncanakan untuk menampung sekitar 2.209 jiwa penyintas erupsi. Pratikno menekankan pentingnya percepatan pembangunan ini, mengingat Indonesia sudah memasuki musim penghujan. “Kami menargetkan sebelum Natal dan Tahun Baru, pembangunan huntara ini harus selesai, dan kami berharap dengan dukungan TNI, tenaga kerja dapat bekerja lebih cepat,” katanya.

Tak hanya huntara, Menko PMK juga menyebutkan bahwa pembangunan hunian tetap (huntap) akan dilakukan bersamaan untuk mempercepat proses pemulihan bagi para penyintas. “Pembangunan huntara dan huntap berjalan paralel. Kami berharap semua berjalan sesuai rencana untuk memulihkan kehidupan para penyintas,” pungkas Pratikno.

 

Berita Terkait Lainnya