- Oleh MC KAB MERAUKE
- Kamis, 9 Januari 2025 | 19:19 WIB
: Petugas kebersihan atau pasukan kuning yang diturunkan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Merauke saat melakukan pembersihan saluran pembuangan air yang tersumbat menyebabkan banjir atau genangan air di Jalan Pendidikan Merauke
Oleh MC KAB MERAUKE, Kamis, 9 Januari 2025 | 10:05 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 95
Merauke, InfoPublik – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Merauke mengerahkan tim kebersihan atau pasukan kuning untuk membersihkan saluran air yang tersumbat. Akibat penyumbatan ini, puluhan rumah warga di RT 09 RW 002 Kelurahan Mandala tergenang air, memaksa mereka mengungsi ke rumah keluarga lainnya. Pembersihan dilakukan di Jalan Pendidikan, Merauke, pada Rabu (8/1/2025).
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PU Kabupaten Merauke, Toni Mulytono, mengatakan dalam tinjauan di lapangan, terlihat bahwa genangan air mencapai ketinggian 30-40 cm, membuat warga tidak bisa beraktivitas dengan normal.
Toni Mulyono menegaskan bahwa pembersihan saluran ini adalah langkah antisipatif untuk menghadapi puncak musim hujan yang diprediksi oleh BMKG akan terjadi pada Februari 2025.
"Dengan adanya informasi dari BMKG, kami mengambil langkah konkret dengan turun langsung ke lapangan untuk memastikan tidak ada saluran air yang tersumbat. Ini penting agar banjir tidak semakin parah dan warga tidak terus mengalami dampaknya," kata Toni.
Setelah dilakukan pembersihan, genangan air di kawasan tersebut perlahan mulai surut. Toni berharap masyarakat juga lebih peduli dalam menjaga kebersihan saluran air.
"Masyarakat harus ikut serta membersihkan saluran dari sampah dan lumpur. Jika tidak, mereka sendiri yang akan merasakan dampaknya saat musim hujan datang," tegasnya.
Dengan langkah cepat dari Dinas PU Merauke, diharapkan masalah genangan air ini tidak lagi menjadi ancaman tahunan bagi warga di wilayah tersebut.
Menanggapi hal itu, Ketua RT 09 RW 002, Dion Samderubun, mengungkapkan bahwa sekitar 30 kepala keluarga (KK) sudah mengungsi akibat air yang masuk ke dalam rumah mereka. Sebagian besar dari mereka memilih tinggal sementara di rumah sanak saudara di Jalan Brawijaya.
"Setiap tahunnya masyarakat di kompleks ini kebanjiran, dan itu berlangsung cukup lama karena tidak ada pembuangan air yang efektif," ujar Dion. Ia menambahkan, banyak warga yang jatuh sakit akibat uap air dari bawah, yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan kulit.
Dion menjelaskan bahwa genangan air semakin parah setelah proyek pembangunan parit di Jalan Pendidikan dikerjakan, namun hingga kini belum rampung. Dari total proyek sepanjang 50 meter, sebagian masih dalam tahap pengerjaan oleh Dinas PU Provinsi Papua Selatan sejak tahun 2024.
"Kami berharap proyek ini segera diselesaikan, agar saluran air dapat berfungsi dengan baik dan banjir tidak terus terjadi setiap tahun," harap Dion.
(McMrk/02/Ngr)