- Oleh MC KOTA TIDORE
- Kamis, 9 Januari 2025 | 22:55 WIB
: Erupsi Gunung Ibu saat terjadi pukul 04.30 WIT, Jumat 10 Januari 2025 setinggi 1.000 meter
Oleh MC KOTA TIDORE, Jumat, 10 Januari 2025 | 06:47 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 181
Jailolo, InfoPublik – Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, kembali mengalami erupsi pada Jumat (10/1/2025) pukul 04.30 WIT.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan bahwa kolom abu mencapai ketinggian 1.000 meter, dengan lava pijar dan sinar api setinggi 200 meter.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo 28 milimeter dan durasi 46 detik," ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu, Axl Roeroe, melalui keterangan pers yang diterima pada Jumat (10/1/2025).
Axl Roeroe mengingatkan bahwa Gunung Ibu saat ini masih berstatus Siaga (Level III). Oleh karena itu, masyarakat dan wisatawan dilarang beraktivitas dalam radius 4 kilometer serta perluasan sektoral sejauh 5,5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi zona bahaya yang telah ditetapkan," katanya.
Selain itu, jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker untuk melindungi hidung dan mulut serta kacamata untuk melindungi mata dari paparan abu vulkanik.
Axl Roeroe juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpancing isu atau berita hoaks terkait aktivitas Gunung Ibu.
"Seluruh pihak diharapkan tetap menjaga kondusivitas dan tidak menyebarkan narasi bohong. Masyarakat harus mengikuti arahan resmi dari pemerintah daerah," tegasnya.
Ia juga meminta Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat untuk terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung serta Pos Pengamatan Gunung Ibu di Desa Gam Ici guna mendapatkan informasi terbaru mengenai aktivitas gunung api.
Dengan adanya pemantauan intensif ini, diharapkan langkah mitigasi dapat dilakukan secara efektif untuk melindungi masyarakat sekitar.
(MC Tidore)