- Oleh Putri
- Kamis, 20 Maret 2025 | 21:27 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
: Menko PMK Pratikno saat meninjau Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang/Foto: Kemenko PMK
Jakarta, InfoPublik - Persoalan sampah memiliki dampak luas, tidak hanya terhadap kesehatan masyarakat tetapi juga terhadap risiko bencana, terutama banjir yang sering terjadi akibat tumpukan sampah yang menyumbat aliran air.
Oleh karena itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menekankan pentingnya koordinasi lintas kementerian dalam pengelolaan sampah, khususnya antara Kemenko PMK dan Kemenko Pangan.
Hal tersebut disampaikannya saat meninjau Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang pada Rabu (19/3/2025). Pratikno mengatakan Kemenko PMK berada dihilir dalam pengelolaan bencana.
"Sehingga sangat berkepentingan agar mulai dari hulu dilakukan dengan baik, yaitu di Kemenko Pangan untuk memastikan pengelolaan lingkungan, serta Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan mengenai tata ruang dan pengelolaan lahan,” ujar Pratikno.
Lanjutnya, pengelolaan sampah yang baik akan berdampak signifikan dalam menekan risiko kesehatan dan bencana. Ia juga mengapresiasi berbagai langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam meningkatkan sistem pengelolaan sampah.
Berdasarkan laporan yang diterimanya dari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, terdapat sejumlah kemajuan yang telah dicapai dalam sistem pengelolaan sampah di TPST Bantargebang.
Selain itu, Pemprov DKI juga berencana mengambil langkah-langkah strategis lainnya untuk meningkatkan efektivitas penanganan sampah dimasa mendatang.
“Informasi yang saya peroleh dari Pak Gubernur, disampaikan sudah cukup banyak kemanjuan, ke depan nampaknya Pak Gubernur akan ada juga langkah-langkah spektakuler yang lain,” kata Pratikno.
Pada kesempatan tersebut, ia juga turut meninjau fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang dikembangkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Fasilitas ini mampu mengolah hingga 100 ton sampah per hari dan menjadi salah satu solusi dalam mengurangi timbunan sampah di TPST Bantargebang.
Selain itu, Pratikno juga melihat langsung pengolahan sampah melalui teknologi Refuse Derived Fuel (RDF), yang berfungsi untuk menurunkan kadar air dalam sampah sehingga dapat dimanfaatkan lebih lanjut sebagai sumber energi alternatif.
Sebelum meninjau TPST Bantargebang, Pratikno turut mengecek penanganan banjir di Perumahan Vila Jatirasa, Kota Bekasi, guna memastikan proses pemulihan pascabencana berjalan dengan optimal.