- Oleh Eko Budiono
- Jumat, 14 Maret 2025 | 14:21 WIB
: Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, menyampaikan dukungannya pada acara peringatan Hari Peduli Sampah Nasional yang digelar di Universitas Lambung Mangkurat (Foto: Dok Kemendikdasmen)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Selasa, 18 Maret 2025 | 06:04 WIB - Redaktur: Untung S - 213
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyambut baik Gerakan Sekolah Bersih yang bertujuan untuk menjaga kelestarian alam. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, menyampaikan dukungannya pada acara peringatan Hari Peduli Sampah Nasional yang digelar di Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, Senin (17/3/2025).
“Kemendikdasmen tidak hanya memiliki perhatian terhadap lingkungan hidup, namun kami berkomitmen untuk bersama-sama bertanggung jawab serta menanggulangi isu lingkungan ini,” ungkap Wamendikdasmen Atip Latipulhayat, menekankan pentingnya kolaborasi untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
Wamendikdasmen juga menyoroti peran manusia dalam kerusakan alam yang terjadi di dunia. Ia mengingatkan bahwa kerusakan alam disebabkan oleh perilaku manusia, bukan karena alam itu sendiri.
“Dalam Quran surat Ar Rum ayat 41 dijelaskan bahwa kerusakan di muka bumi, baik di darat maupun di laut, adalah akibat tangan-tangan jahil manusia. Oleh karena itu, kita harus sadar akan dampak dari perbuatan kita terhadap alam,” jelasnya.
Sebagai bagian dari komitmen Kemendikdasmen dalam menjaga kelestarian alam, Gerakan Sekolah Bersih dicanangkan untuk mendorong para peserta didik sejak usia dini hingga jenjang menengah untuk menjaga lingkungan sekitar.
“Gerakan Sekolah Bersih bukan sekadar slogan. Ini adalah kebiasaan yang dimulai dari lingkungan pendidikan, yang mencakup Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, hingga Pendidikan Menengah,” kata Wamen Atip.
Gerakan ini bertujuan untuk membiasakan para peserta didik menjaga kebersihan dan peduli terhadap lingkungan, baik di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Wamen Atip juga menegaskan bahwa meskipun gerakan ini tidak masuk dalam kurikulum sekolah, pembiasaan ini akan memberikan dampak positif bagi generasi muda dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Wamen Atip menegaskan bahwa Kemendikdasmen siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung dan menjalankan gerakan lingkungan bersih ini, termasuk dalam mengatasi masalah sampah. "Gerakan ini bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga pendidikan karakter yang akan menjadi kebiasaan baik bagi seluruh peserta didik di Indonesia," tutup Wamen Atip.
Dengan peluncuran Gerakan Sekolah Bersih, diharapkan seluruh elemen pendidikan di Indonesia dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam dan membentuk kebiasaan peduli lingkungan pada generasi muda.