Jum'at, 18 April 2025 12:1:3

Indonesia - Australia Perkuat Kolaborasi Pencegahan Terorisme di Kawasan

: Kepala BNPT Komjen. Pol. Eddy Hartono dalam Kegiatan Introductory Call bersama Duta Besar Penanggulangan Terorisme Australia yang baru Gemma Huggins di Kantor BNPT Jakarta (Biro Perencanaan, Hukum dan Humas BNPT)


Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 19 Maret 2025 | 21:42 WIB - Redaktur: Untung S - 314


Jakarta, InfoPublik – Pemerintah Republik Indonesia dan Australia berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dalam upaya pencegahan terorisme di Indonesia dan kawasan sekitar.

Hal ini diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen. Pol. Eddy Hartono, dalam Kegiatan Introductory Call bersama Duta Besar Penanggulangan Terorisme Australia yang baru Gemma Huggins di Kantor BNPT Jakarta, seperti dilansir pada Rabu (19/3/2025).

"Dalam Undang - Undang Anti Teror di Indonesia pemerintah wajib melakukan upaya pencegahan melalui kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi dan deradikalisasi agar ideologi kekerasan tidak tersebar di Indonesia dan kawasan," kata Kepala BNPT.

Kepala BNPT menjelaskan, upaya pencegahan ini diwujudkan melalui Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE) yang akan melibatkan desa sebagai unit terkecil dari Masyarakat. 

Pelibatan desa dalam RAN PE yang sudah berjalan lima tahun ini dinilai penting karena desa merupakan ujung tombak deteksi dini ekstremisme sejak awal.

“Maka, dari desa bisa kita tekan sebaran ideologi tersebut termasuk melalui edukasi dan literasi," ungkapnya.

Sementara itu, Duta Besar Penanggulangan Terorisme Australia, Gemma Huggins, menyatakan bahwa pihaknya memiliki perhatian (concern) yang sama dengan Indonesia dalam hal pencegahan terorisme.

Fokus ini didasari dengan adanya fenomena aksi terorisme individu atau lone wolf yang kerap terjadi dan sulit dideteksi aparat keamanan. 

"Australia memiliki concern yang sama terhadap aspek pencegahan, terutama karena adanya penyerangan lone wolf yang berasal dari individu yang tidak terdeteksi aparat dan teradikalisasi secara online. Individu tersebut biasanya mengadopsi ideologi campuran dan tidak tergabung dalam kelompok teror manapun," jelas dia.

Menurut Gema, saat ini Australia memiliki nomer pengaduan khusus nasional (National Hotline) untuk orang-orang yang merasa anggota keluarganya terindikasi terpapar ekstrimisme.agar diberikan panduan untuk penanganan selanjutnya.

National Hotline ini dinilai menjadi bukti bahwa penanggulangan terorisme tidak berpusat pada satu institusi yakni kepolisian, tetapi juga melibatkan multi sektor. 

Sekedar informasi, Indonesia dan Australia telah menjalin kerja sama sejak 2002. Beragam bentuk kolaborasi dan program telah terimplementasi mulai dari pengembangan Indonesia Knowledge Hub on Countering Terrorism and Violent Extremism (I-KHub), penyelenggaraan lokakarya tentang metodologi penilaian ancaman nasional bagi para analis BNPT hingga bersama-sama memimpin sponsor resolusi “Treatment of Children Associated with Terrorist Groups,including Children who are Recruited and Exploited by Those Groups” pada Sesi ke-33 Commission on Crime Prevention and Criminal Justice – CCPC di Wina, Austria, pada Mei 2024 lalu.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB MOROWALI
  • Jumat, 18 April 2025 | 05:33 WIB
Pemkab Morowali Tegaskan Komitmen Cegah Ekstremisme lewat Program Prokohesi
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 11 April 2025 | 19:51 WIB
BNPT Gandeng IEP dan CSIS Bahas Tantangan Penanggulangan Terorisme
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 11 April 2025 | 18:25 WIB
BNPT Gunakan GTI sebagai Referensi Strategi Pencegahan Terorisme