- Oleh Wahyu Sudoyo
- Selasa, 18 Maret 2025 | 12:46 WIB
: Wamenkomdigi Nezar Patria dalam forum diskusi Masa Depan Tata Kelola AI di Indonesia di Jakarta (Humas Komdigi)
Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 19 Maret 2025 | 22:58 WIB - Redaktur: Untung S - 169
Jakarta, InfoPublik – Peta jalan (roadmap) kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) untuk Indonesia ditargetkan rampung dalam tiga bulan ke depan sebagai bagian dalam mewujudkan tata kelola AI di Indonesia.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, mengungkapkan, untuk memastikan peta jalan yang disusun komprehensif, pemerintah telah menggelar berbagai forum diskusi dan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan.
"Diskusi sudah berlangsung di beberapa forum, termasuk juga kerja sama kita dengan beberapa organisasi dan beberapa company yang ikut mendukung,” ujar Wamenkomdigi dalam keterangannya terkait forum diskusi Masa Depan Tata Kelola AI di Indonesia: Pembelajaran dari Praktik Global di Hotel Mandarin Oriental, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (19/3/2025).
Menurut Nezar, regulasi yang telah diterapkan di berbagai negara dapat dijadikan referensi untuk menyusun peta jalan AI di Indonesia.
Ia mengapresiasi berbagai studi tentang tata kelola AI yang telah dilakukan oleh berbagai lembaga karena telah memberikan rekomendasi kepada pemerintah dalam penyusunan tata kelola AI yang lebih inklusif.
"Saya kira di sini pentingnya studi yang dibuat oleh teman-teman Mandala Consulting untuk membuat semacam mapping atau pemetaan terhadap posisi Indonesia," tuturnya.
Wamenkomdigi menegaskan, pemerintah akan menerapkan regulasi yang berbasis insentif dan fleksibel untuk mendorong penerapan AI tanpa menciptakan beban kepatuhan yang tinggi.
Selain itu pemerintah akan fokus menyelesaikan tantangan terkait infrastruktur AI dengan memasukkan kebijakan yang inklusif untuk meminimalisasi biaya tanggungan atau cost of compliance yang tinggi di infrastruktur.
Pemerintah juga mendorong investasi di infrastruktur untuk pengembangan AI dan talenta digital di bidang AI.
"Kita ada dalam early stage (tahap awal), dimana dua hal ini harus kita penuhi dulu sebelum kita bicara lompatan-lompatan ke depan," jelas dia.
Sementara itu, Direktur Kecerdasan Artifisial dan Ekosistem Teknologi Baru Direktorat Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komdigi, Aju Widya Sari, mengatakan, penyusunan peta jalan AI di Indonesia harus dilakukan dalam waktu yang singkat karena perkembangan teknologi AI sangat cepat.
"Tiga tahun waktu yang paling fleksibel untuk menentukan langkah karena perkembangan AI sangat cepat," katanya.
Peta jalan ini akan dapat dijadikan dasar oleh Kementerian dan lembaga untuk merancang pengembangan dan adopsi teknologi AI serta pengawasannya di sektor binaan masing-masing.