- Oleh Wandi
- Sabtu, 23 November 2024 | 07:50 WIB
: Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Senayan, Jakarta menjadi saksi sejarah untuk pertama kalinya empat Ketum Federasi Nasional Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) dikukuhkan serta dilantik oleh Ketum KONI Pusat Letjen TNI Marciano Norman pada Senin 25 November 2024../Foto Istimewa/Humas KONi Pusat
Jakarta, InfoPublik – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman, menegaskan bahwa transformasi organisasi merupakan langkah yang tak bisa dihindari jika sebuah institusi ingin berkembang dan meraih kesuksesan, baik di sektor olahraga maupun pemerintahan.
Pernyataan itu disampaikan oleh Marciano saat melantik empat Ketua Umum Federasi Nasional Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) di Jakarta, Senin (25/11/2024).
Marciano mengapresiasi langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk cabang-cabang olahraga di Indonesia, dalam rangka mewujudkan transformasi organisasi. Salah satu contoh transformasi yang diangkat adalah yang dilakukan oleh Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB.PABBSI).
Dengan melakukan perubahan besar dalam struktur organisasinya, PB.PABBSI kini berhasil menjadi induk cabang olahraga angkat besi, angkat berat, dan binaraga. Transformasi ini terbukti memberikan dampak positif, terutama dalam pembinaan atlet yang berprestasi, seperti keberhasilan Rizki Junianysah yang meraih medali emas dalam Olimpiade pertama Indonesia di cabang angkat besi.
“Transformasi organisasi adalah langkah yang harus dilakukan jika kita ingin mencapai kemajuan. Dalam dunia olahraga, kita melihat bagaimana PB.PABBSI bertransformasi dan berhasil mencetak prestasi internasional dengan membina atlet-atlet berprestasi. Contoh ini menunjukkan bagaimana organisasi yang baik dapat menghasilkan hasil yang maksimal,” ujar Marciano Norman.
Marciano menambahkan bahwa transformasi organisasi juga memberikan dampak signifikan terhadap otonomi masing-masing sektor, termasuk dalam pelaksanaan program pembinaan atlet. Dengan otonomi yang lebih besar, sektor-sektor olahraga bisa menjalankan program-programnya dengan lebih fokus dan terarah, menghasilkan prestasi yang lebih optimal.
Selain di dunia olahraga, transformasi organisasi juga terjadi di sektor pemerintahan Indonesia. Marciano mengungkapkan bahwa transformasi yang dilakukan oleh Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Republik Indonesia juga memberikan dampak positif. Pembagian kementerian yang lebih spesifik memberikan ruang bagi setiap pimpinan untuk lebih fokus dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, yang pada gilirannya akan meningkatkan kinerja organisasi pemerintah yang mereka pimpin.
“Membicarakan soal transformasi, kita juga melihat bagaimana Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Republik Indonesia berani melakukan perubahan. Pembagian kementerian yang lebih spesifik memberikan ruang bagi masing-masing pimpinan untuk lebih fokus dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, sehingga meningkatkan kinerja organisasi yang mereka pimpin,” tambah Marciano.
Salah satu cabang olahraga yang diharapkan dapat mengikuti jejak sukses dari cabang olahraga lainnya adalah Pordasi Equestrian. Marciano mengungkapkan keyakinannya bahwa dengan transformasi organisasi yang tepat, Pordasi Equestrian dapat melahirkan atlet-atlet juara dunia, seperti halnya cabang olahraga bulu tangkis, angkat besi, dan panjat tebing yang telah berhasil meraih medali di Olimpiade.
“Pordasi Equestrian memiliki potensi besar untuk mencetak atlet-atlet berprestasi. Jika bulu tangkis, angkat besi, dan panjat tebing bisa meraih medali Olimpiade, saya yakin Equestrian juga bisa. Semua ini berkat transformasi organisasi yang dilakukan dengan baik,” harap Marciano.
Marciano berharap bahwa transformasi organisasi di berbagai sektor ini akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang, baik dalam dunia olahraga maupun pemerintahan. Ia menekankan bahwa keberhasilan dalam mencetak prestasi tidak hanya akan membawa dampak positif bagi sektor olahraga, tetapi juga bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Dengan organisasi yang lebih baik, Indonesia diharapkan dapat mencapai prestasi yang lebih banyak dan membawa dampak positif bagi kemajuan bangsa.
Marciano mengakhiri sambutannya dengan pesan optimis bahwa transformasi organisasi akan terus menjadi kunci untuk meraih kesuksesan di masa depan.