- Oleh MC KAB BANGKALAN
- Selasa, 17 Desember 2024 | 10:35 WIB
: Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Ahmad Najib, dalam Seminar Refleksi Akhir Tahun 2024 bertema
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Rabu, 18 Desember 2024 | 05:22 WIB - Redaktur: Untung S - 83
Jakarta, InfoPublik – Transisi kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden Prabowo Subianto menjadi momentum bagi pemerintahan baru untuk menunjukkan komitmen terhadap semangat persatuan dan kolaborasi. Komposisi kabinet yang dibentuk mencerminkan upaya membangun stabilitas politik serta harapan masyarakat akan keberlanjutan dan percepatan kebijakan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Ahmad Najib, dalam Seminar Refleksi Akhir Tahun 2024 bertema "Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo: Arah Kebijakan Kepemimpinan Baru Presiden Prabowo Subianto" yang digelar di Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Najib menyampaikan bahwa transisi kepemimpinan kali ini berjalan lancar dan mendapatkan dukungan kuat dari berbagai elemen politik, termasuk pihak-pihak yang berada di luar pemerintahan. Hal ini menciptakan optimisme bahwa kabinet baru akan segera merealisasikan rencana kerja yang sesuai dengan target dan kebutuhan masyarakat.
“Transisi kepemimpinan kali ini menjadi sebuah contoh yang baik. Dukungan politik yang solid memberikan fondasi kuat bagi pemerintahan Presiden Prabowo untuk bergerak cepat menjalankan program-program prioritas,” ujar Najib.
Ia menambahkan bahwa kabinet baru tidak hanya dirancang untuk membangun pemerintahan yang kuat, tetapi juga menekankan semangat persatuan di tengah berbagai kepentingan politik. Komposisi kabinet disebut sebagai hasil kompromi kolaboratif yang diharapkan dapat membawa solusi untuk berbagai tantangan ke depan.
“Jika kita lihat dari komposisi kabinet, semangat persatuan sangat terlihat. Ini adalah wujud upaya membangun kolaborasi lintas elemen demi mewujudkan pemerintahan yang efektif dan inklusif,” imbuh Najib.
Dalam kesempatan itu, Najib juga menekankan peran peneliti dan akademisi dalam memberikan masukan terhadap kebijakan pemerintah. Menurutnya, refleksi ini penting untuk memastikan bahwa transisi pemerintahan berjalan seimbang antara perubahan dan keberlanjutan.
“Tentu kita semua berharap kebijakan yang dihasilkan dapat tepat sasaran dan sesuai dengan harapan publik. Para peneliti hari ini akan memberikan perspektif yang berguna untuk menjawab tantangan tersebut,” tambahnya.
Seminar ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi berbagai pemangku kepentingan untuk berdiskusi, berbagi pandangan, dan memberikan rekomendasi terkait arah kebijakan pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
"Dengan dukungan politik yang solid dan komposisi kabinet yang mencerminkan semangat kolaborasi, saya yakin pemerintahan ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil nyata bagi masyarakat," pungkas Najib.