- Oleh Wahyu Sudoyo
- Jumat, 13 September 2024 | 22:06 WIB
: Kepala BNPT Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, dalam kegiatan Kuliah Umum Awal Semester Ganjil Taruna/Taruni Akademi Kepolisian (AKPOL) Tahun Ajaran 2024 di Semarang (Biro Perencanaan, Hukum dan Humas BNPT)
Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 30 Agustus 2024 | 21:42 WIB - Redaktur: Untung S - 203
Jakarta, InfoPublik – Taruna dan taruni calon perwira Polri diminta mampu menanggulangi penyebaran ideologi radikal terorisme di masyarakat sekitar mereka.
Hal ini dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT), Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, dalam kegiatan Kuliah Umum Awal Semester Ganjil Taruna/Taruni Akademi Kepolisian (AKPOL) Tahun Ajaran 2024 di Semarang, Provinsi Jawa Tengah, seperti dilansir pada Jumat (30/8/2024).
"Taruna dan taruni calon perwira polri harus mampu mengantisipasi serta menanggulangi penyebaran radikal terorisme kedepannya nanti," kata Kepala BNPT saat menjadi narasumber.
Menurut Peraih Adhi Makayasa Akpol 1988 ini, untuk memiliki kemampuan penanggulangan terhadap ideologi kekerasan, taruna dan taruni harus lebih dulu memiliki pemahaman yang benar.
Calon Perwira Polri juga diingatkan agar menjauhkan diri dari ideologi terlarang tersebut.
"Taruna dan Taruni harus memiliki pemahaman yang benar, jangan terpapar dan jauhkan diri dari ideologi ini," ujar Mohammed Rycko Amelza Dahniel.
Sekedar informasi, kuliah umum ini diikuti oleh kurang lebih 700 calon perwira Polri tingkat dua, tiga dan empat.
Pada akhir kegiatan, Kepala BNPT memberikan hibah mobil golf listrik guna menunjang serta membantu kelancaran kegiatan di Akademi Kepolisian.
