- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Minggu, 15 Desember 2024 | 15:00 WIB
: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan keterangan pers terkait pelaksanaan High Level Forum on Multi Stakeholder Partnerships (HLF MSP) and Indonesia Afrika Forum (IAF) II di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (2/9/2024). InfoPublik/Amiryandi
Oleh Eko Budiono, Jumat, 6 September 2024 | 09:56 WIB - Redaktur: Untung S - 665
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyatakan belum menemukan indikasi adanya geng pekerja WNI di Osaka, Jepang, yang diduga mengganggu ketertiban umum. Hal itu terkait dengan video viral yang menampilkan kerumunan pekerja migran Indonesia di area Namba, Osaka.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, melalui keterangan resminya usai rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024), menyampaikan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan Konsul Jenderal RI Osaka, John Tjahjanto Boestami, untuk menindaklanjuti isu tersebut.
"Sejauh ini, belum ada indikasi bahwa komunitas pekerja migran atau pemagang WNI di Osaka membentuk geng," ungkap Retno.
Retno Marsudi juga menjelaskan bahwa memang benar ada sejumlah pekerja migran Indonesia yang sering berkumpul di Osaka, terutama di wilayah Dotonburi dan Namba, namun biasanya dalam suasana yang terkendali.
"Pada saat liburan atau akhir pekan, memang ada komunitas WNI yang berkumpul, namun dalam jumlah yang wajar dan tidak mengganggu ketertiban umum," jelas Retno.
Lebih lanjut, Retno menyatakan bahwa Konjen RI di Osaka sedang melakukan pengecekan terhadap kebenaran video yang beredar di media sosial tersebut, yang menampilkan sekelompok WNI mengenakan pakaian serba hitam dan terlibat dalam aksi yang diduga mengganggu ketertiban.
"Konjen sedang memastikan apakah video yang beredar itu benar adanya atau terdapat elemen editan," tambahnya.
Retno juga menegaskan bahwa Konjen RI di Osaka telah berkomunikasi dengan para tokoh WNI di wilayah tersebut untuk mengimbau pekerja migran Indonesia agar tetap mematuhi aturan yang berlaku di Jepang.
"Pak Konjen telah menghubungi tokoh-tokoh WNI untuk mengingatkan bahwa kita sebagai tamu di negara lain harus mematuhi aturan setempat," ujar Menlu.
Menlu Retno Marsudi menyebutkan bahwa begitu video tersebut beredar, pihaknya langsung melakukan kontak dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Osaka untuk segera menindaklanjuti dan memastikan kondisi di lapangan.
"Konjen kita di Osaka sudah melaporkan perkembangan lebih dahulu sebelum video tersebut viral," katanya.
Video yang beredar di media sosial menampilkan sekelompok pemuda yang diduga WNI mengenakan pakaian hitam-hitam, berkumpul di jalanan area Namba, Osaka. Video lain memperlihatkan seorang pria dengan jaket hitam, masker, dan kacamata mengacungkan clurit, sementara dua pemuda lain tampak berboncengan sepeda sambil membawa bendera, yang dinilai meresahkan warga sekitar.
Kemlu RI melalui KJRI Osaka terus memantau situasi dan memastikan bahwa komunitas WNI di Jepang mematuhi hukum setempat serta menjaga ketertiban publik.