- Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
- Kamis, 2 Januari 2025 | 03:05 WIB
: Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidindi Mahligai Pancasila Banjarmasin, Minggu (29/12/2024) malam menyebutkan pertumbuhan perekonomian daerah terhadap inflasi menjadi perhatian, sehingga Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalsel terus bersinergi menjaga stabilitas. - Foto:Mc.Kalsel
Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Senin, 30 Desember 2024 | 05:59 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 833
Banjarmasin, InfoPublik - Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin menyebutkan pertumbuhan perekonomian daerah terhadap inflasi menjadi perhatian, sehingga Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalsel terus bersinergi menjaga stabilitas.
“Inflasi yang terkendali menjadi pondasi penting bagi daya beli masyarakat, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dan kesejahteraan rakyat,"katanya saat memberikan sambutan pada High Level Meeting (HLM) TPID Kalsel di Mahligai Pancasila Banjarmasin, Minggu (29/12/2024) malam.
Pemerintah Provinsi Kalsel dalam hal ini tentunya menjalin sinergi bersama Bank Indonesia, pelaku usaha, serta masyarakat sangatlah diperlukan dalam menghadapi tantangan ekonomi, seperti perubahan iklim dan fluktuasi harga pangan.
Muhidin juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pertemuan tersebut yang tidak hanya mempererat silaturahmi antar pihak terkait, tetapi juga memperkuat sinergi dan koordinasi dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah, terutama dalam pengendalian inflasi.
Gubernur juga menekankan beberapa fokus penting yang harus menjadi perhatian bersama dalam upaya pengendalian inflasi, di antaranya penguatan ketahanan pangan, pemanfaatan teknologi dan digitalisasi untuk pemantauan harga dan distribusi, serta pentingnya kolaborasi dan komunikasi publik untuk mengedukasi masyarakat.
“Ke depan, kita harus terus menjaga semangat kerjasama demi mewujudkan pembangunan yang lebih baik di Kalsel, mari kita jaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Banua,”imbuhnya.
HLM TPID Kalsel dilaksanakan sebagai langkah strategis pengendalian inflasi 2025, ini di awal dengan paparan terkait Laporan TPID Kalsel 2024 serta Rekomendasi Program 2025 oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel, Fadjar Majardi selaku Wakil Ketua TPID Kalsel.
"Garis besar dari pertemuan ini, kita menyampaikan perkembangan inflasi 2024 dan progres ke depan, program pengendalian inflasi 2024, serta rekomendasi program pengendalian inflasi 2025," papar Fadjar.
Perkembangan inflasi terkini di Kalsel lebih rendah dari 2023, terjaga pada rentan target inflasi nasional, termasuk honornya pergerakan inflasi daerah hitung inflasi baru memiliki kontribusi signifikan terhadap inflasi Kalsel.
Dengan demikian, prospek dan tantangan inflasi ke depan, 2024 ini diperkirakan akan lebih rendah dari tahun sebelumnya, namun tetap berada pada rentang sasaran inflasi 2,5±1 persen (yoy).
"Kemudian risiko inflasi 2025, disebutkan kebijakan Pemerintah Pusat terhadap kenaikan UMP 6,5 persen, PPN 12 persen, dan program Mobile Distribution Center (MBC) diperkirakan mendorong kenaikan inflasi Provinsi Kalsel," lanjutnya. (MC Kalsel/Fuz/eyv)