- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 27 November 2024 | 13:33 WIB
: Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) (Lanal) Dumai bersama Satgas Gabungan Koarmada I berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 17 orang calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural, Dumai, Riau, Senin (2/12/2024). Foto. tni.mil.id
Oleh Fatkhurrohim, Selasa, 3 Desember 2024 | 01:03 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 91
Dumai, Infopublik – Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) (Lanal) Dumai bersama Satgas Gabungan Koarmada I berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 17 orang calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural.
Dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/12/2024), dijelaskan bahwa selain PMI ini non- prosedural terdapat juga 24 orang Warga Negara Asing (WNA) asal Bangladesh yang akan diberangkatkan ke Malaysia melalui jalur laut. Kejadian ini berlangsung di Pesisir Pantai Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Riau.
Palaksa Lanal Dumai, Letkol Laut (PM) Priatno, yang mewakili Komandan Lanal Dumai (Danlanal) Kolonel Laut (P) Boy Yopi Hamel, mengungkapkan bahwa tim gabungan TNI AL berhasil menangkap dua orang yang diduga sebagai pelaku Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (TPPM), yakni YN (43) yang merupakan warga Bangkinang dan BH (39) warga Dumai.
"Kami berhasil menggagalkan upaya penyelundupan ini berkat informasi awal yang kami terima. Tim gabungan TNI AL berhasil mengamankan calon PMI dan WNA asal Bangladesh yang hendak diberangkatkan secara ilegal melalui jalur laut ke Malaysia," kata Letkol Priatno.
Kejadian bermula dari informasi yang diterima mengenai adanya aktivitas penyelundupan calon PMI non-prosedural dan WNA Bangladesh di wilayah Dumai. Setelah menerima perintah dari Danlanal Dumai, tim gabungan TNI AL dibagi menjadi dua kelompok; tim laut dan tim darat.
Tim laut bergerak menggunakan speed boat Kapal Patroli Angkatan Laut (Patkamla) Bengkalis, sementara tim darat bergerak menuju Pesisir Pantai Pelintung dari Pos Angkatan Laut (Posal) Bengkalis. Sore hari, tim darat mencurigai YN, sopir mobil Xenia Hitam nomor polisi B 1841 PIZ, yang menurunkan 10 orang WNA Bangladesh di kawasan Pesisir Pantai Pelintung.
Tim darat segera melakukan pengembangan dan berkoordinasi dengan tim laut untuk melakukan penyekatan terhadap speed boat yang diduga akan membawa calon PMI dan WNA tersebut ke Malaysia.
Selain itu, tim darat melanjutkan penyisiran di sekitar lokasi dan menemukan 17 orang calon PMI non-prosedural serta 14 WNA Bangladesh. Di lokasi yang sama, tim juga mengamankan satu orang pelaku berinisial BH, yang berperan sebagai pemandu dalam penyelundupan ini.
Kedua terduga pelaku TPPM, yaitu YN dan BH, diserahkan kepada Polres Dumai untuk proses hukum lebih lanjut. Sementara itu, 17 orang calon PMI dan 24 WNA Bangladesh yang terlibat dalam penyelundupan ini diserahkan ke P4MI Dumai dan Imigrasi Kelas I TPI Dumai untuk pendataan dan proses hukum lebih lanjut.
Palaksa Lanal Dumai, Letkol Priatno, menegaskan bahwa operasi ini merupakan bagian dari komitmen TNI AL untuk menjaga keamanan dan menanggulangi penyelundupan serta tindak pidana perdagangan orang yang dapat merugikan negara dan masyarakat.
“Kami akan terus berupaya untuk menggagalkan penyelundupan ilegal, baik yang melibatkan PMI non-prosedural maupun WNA yang masuk secara tidak sah. Kami juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menjaga integritas dan keamanan negara,” pungkasnya.