- Oleh Isma
- Kamis, 3 Oktober 2024 | 05:57 WIB
: Foto: Humas KKP
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia/Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI/BBWI) sebagai momentum untuk memerkuat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Perikanan.
Program itu diharapkan dapat menjadi kesempatan mempromosikan dan memperluas akses pasar UMKM dengan memanfaatkan dunia digital dan marketplace, serta meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun internasional ke Indonesia.
"Selain memperkuat perekonomian daerah, Gernas BBI/BBWI ditujukan untuk membawa nama Indonesia ke panggung dunia," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing (PDSPKP), Budi Sulistiyo, dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Gernas BBI/BBWI digelar pada akhir pekan kemarin di Ambon, Maluku. Program yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020 itu sebagai wujud keberpihakan Pemerintah melalui 3 strategi besar, yaitu digitalisasi UMKM, hilirisasi industri, dan ekonomi hijau atau ekonomi berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Program tersebut pun sejalan dengan Blue Economy Policy dalam pemanfaatan sumber daya dan biodiversity sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang melimpah secara berkelanjutan.
Budi Sulistiyo menambahkan, Gernas BBI/BBWI sekaligus menjadi momentum untuk meningkatkan asupan protein ikan. Terlebih selama BBI/BBWI Ambon, Maluku, UMKM dipersiapkan untuk bisa memenuhi standar keamanan pangan guna memperluas pangsa pasarnya, termasuk masuk di e-katalog daerah.
"Ini adalah bagian dari upaya kita menyiapkan UMKM yang mematuhi standar untuk memperluas pangsa pasarnya. Dan dengan pengelolaan ikan berkelanjutan, kami percaya perpaduan ikan dan rempah dari Maluku dapat menjadi asupan protein berharga, bukan hanya bagi generasi saat ini, tapi juga generasi mendatang," tutur Budi.
Karenanya, dia mengajak masyarakat untuk melakukan hal sederhana, dimulai dengan belanja dan mengonsumsi hasil perikanan dari nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar Maluku.
"Kami percaya bangga buatan Indonesia bisa bikin kita Merdeka Protein 100 gram dan dapat bersaing dengan negara-negara maju," tegas Budi.
Ke depan, Budi berharap Pemda Maluku menyiapkan kawasan industrilisasi yang terintegrasi dengan kawasan berikat serta mengedukasi UMKM untuk tidak hanya menghasilkan produk akhir.
"Tetapi menyiapkan produk untuk menjadi bahan baku industri, " harapnya.
Sebagai langkah konkrit, KKP juga telah mengusulkan agar ikan menjadi salah satu menu dalam program makan bergizi pada pemerintahan kedepan. Salah satu inovasi yang dikembangkan yaitu ekstrak protein dari ikan (Hidrolisat Protein Ikan) yang memiliki kelebihan mudah disimpan, didistribusikan, dapat dapat diaplikasikan kedalam aneka produk makanan.
"HPI bisa jadi bahan tambahan untuk jajanan khas Maluku seperti talam sagu dan sinole yang hari ini kita demonstrasikan sehingga memiliki kandungan gizi tinggi, dan hampir tidak mengubah rasa aslinya," jelas Budi.
Sementara Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP Erwin Dwiyana merinci sejumlah dukungan KKP guna meningkatkan kapasitas UMKM selama Gernas BBI/BBWI Ambon. Dimulai dengan pelatihan dan fasilitasi kepada UMKM bersama Pemerintah Provinsi Maluku, LKPP dan Top Brands yaitu Gojek, Shopee, Telkom, Link Aja seperti pelatihan optimalisasi media sosial, onboarding marketplace, kurasi UMKM, sosialisasi perizinan, hingga pendampingan usaha. Tak hanya itu, telah digelar pula pelatihan pengelolaan tuna, sosialisasi dan pendaftaran HAKI, sertifikasi halal, edukasi dan literasi keuangan, pendaftaran kapal perikanan di bawah 5 GT, hingga perlindungan transaksi digital.
"Gernas BBI/BBWI ini merupakan satu rangkaian. Tentu dengan tema Maluku Mendunia, kita persiapkan pula kapasitas pelaku usahanya, khususnya UMKM agar produk yang mereka hasilkan semakin berdaya saing," terang Erwin.
Sebagai informasi, partisipasi UMKM pada kegiatan Gernas BBI/WBBI 2024 di Maluku terbagi dalam 4 klaster, yaitu pangan/kuliner, kerajinan, herbal/kecantikan dan fashion. Selama rangkaian BBI/BBWI, telah dilakukan proses kurasi dan pelatihan terhadap 137 UMKM, dan 44 UMKM telah onboarding. Pada puncak acara, dilakukan penyerahan simbolis Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) grade A terhadap 6 UMKM yakni Pempek Kulo dengan produk keripik kulit ikan, Salt and Light yang memproduksi stik tulang ikan. Kemudian Miracle's Kitchen dengan produk cookies ikan, Mie Sehat Cempaka dengan produk nachos ikan serta Anari Food dengan produk abon ikan dan CV. Nacha dengan produk dendeng ikan.
Saat penutupan, KKP juga menyerahkan penghargaan kepada 5 UMKM terbaik yakni Hava hale untuk kategori sosiopreneur, Nacha untuk Kategori rising star, Makmur jaya untuk Kategori inspiratif, Mie Sehat Cempaka untuk kategori inovatif serta Pigi Pasar untuk kategori go digital.
"Saat bazar di puncak acara, ada 104 UMKM yang ikut dan menghasilkan transaksi sebesar Rp236 juta," tutup Erwin.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut pentingnya program Gernas BBI/BBWI untuk mendorong penyerapan hasil perikanan, hingga peningkatan daya saingnya produk perikanan di pasar domestik maupun internasional. Langkah ini juga untuk mendukung para pelaku usaha yang ada di hulu hingga hilir sektor tersebut.