- Oleh Untung Sutomo
- Jumat, 20 Desember 2024 | 22:29 WIB
: Menpar Widiyanti Putri Wardhana menjelaskan program quick win Kemenpar yang menjadi prioritas saat
Oleh Untung Sutomo, Jumat, 20 Desember 2024 | 21:48 WIB - Redaktur: Untung S - 90
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah mengimplementasikan berbagai program quick win atau program jangka pendek yang menjadi prioritas sejak pelantikan Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana. Program terobosan pariwisata untuk 2025 juga sudah disiapkan.
Dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2024 yang berlangsung pada Jumat (20/12/2024), di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Menpar Widiyanti mengungkapkan update terkait pencapaian dan perkembangan program-program tersebut.
Di antara program quick win yang dijalankan oleh Kemenpar, beberapa yang menjadi sorotan adalah Intensifikasi Program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), penyesuaian harga tiket pesawat, Tourism 5.0, serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan pelaku usaha pariwisata.
"Sejak pelantikan Presiden Prabowo, Kemenpar telah menjalankan program-program quick win yang bertujuan untuk mempercepat pemulihan dan pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia," ujar Menpar Widiyanti.
Dalam program BBWI, Kemenpar telah melaksanakan tujuh kegiatan Road to Gerakan Wisata Bersih, yang bertujuan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat, wisatawan, dan pelaku industri pariwisata mengenai pentingnya menjaga kebersihan destinasi wisata. "Kami telah membentuk satgas untuk mengawal program ini dan akan meluncurkan secara resmi pada Rakornas Pariwisata pada Februari 2025," lanjutnya.
Pencapaian penting lainnya adalah dukungan terhadap berbagai kegiatan apresiasi dan pameran, seperti Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024 dan kolaborasi dengan Kemenkomarves dalam Malam Apresiasi Pemasaran Pariwisata Indonesia (APPI) yang menghasilkan lebih dari 3,7 juta views di YouTube. Pameran #DiIndonesiaAja Travel Fair (DIATF) yang diadakan di empat kota (Surabaya, Jakarta, Medan, Makassar) juga mencatatkan transaksi sebesar Rp58,5 miliar.
Untuk mendukung aksesibilitas wisata, Kemenpar berkolaborasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait untuk menurunkan harga tiket pesawat hingga 10 persen pada periode Nataru (Natal dan Tahun Baru). "Promo ini dimulai sejak 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025 untuk tiket yang belum terjual," tambah Menpar.
Program Tourism 5.0 juga telah dijajaki lebih lanjut, dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan digitalisasi untuk memperluas jangkauan serta meningkatkan efektivitas pemasaran pariwisata. Kemenpar berkomitmen untuk melanjutkan inisiatif ini, menyongsong masa depan sektor pariwisata Indonesia yang lebih digital.
Menpar Widiyanti juga mengungkapkan lima program terobosan yang akan diluncurkan pada tahun 2025, untuk memperkuat Asta Cita, yakni program untuk memajukan pariwisata Indonesia. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan citra Indonesia dan menarik lebih banyak wisatawan domestik dan internasional.
Gerakan Wisata Bersih, yang sejalan dengan Asta Cita 8, akan menjadi program unggulan Kemenpar. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kebersihan destinasi wisata, yang merupakan faktor penting dalam menarik minat wisatawan dan meningkatkan pengalaman mereka di destinasi.
Sejalan dengan Asta-Cita 4, program Tourism 5.0 akan terus mengembangkan penggunaan AI dan digitalisasi untuk memperluas dan meningkatkan pemasaran sektor pariwisata Indonesia, memungkinkan pemasaran yang lebih terarah dan efektif.
Program Pariwisata Naik Kelas bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata berkualitas tinggi, dengan meningkatkan fasilitas, pelayanan, dan pengalaman wisata di destinasi utama.
Kemenpar juga akan terus menggelar event bertaraf internasional seperti F1 H2O, MotoGP, dan Aquabike di destinasi prioritas yang telah terbukti memberikan dampak ekonomi yang besar.
Program terakhir yang akan menjadi fokus Kemenpar adalah peningkatan kualitas dan kuantitas desa wisata. Hal ini penting untuk mengoptimalkan potensi desa wisata dalam mendukung perekonomian lokal dan memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia.
Menpar Widiyanti juga menyampaikan bahwa Kemenpar telah menyiapkan berbagai strategi mitigasi untuk memastikan kelancaran kegiatan wisata selama libur Nataru 2024/2025. Program SIAP (Sinergi, Inisiatif, Amplifikasi, dan Pengawasan) telah diterapkan, yang meliputi sosialisasi kepada pemangku kepentingan, serta visitasi kesiapan di bandara dan pelabuhan yang menjadi pintu masuk utama wisatawan, seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
"Kami juga akan mengaktifkan manajemen krisis kepariwisataan dan memastikan kesiapan pembentukan posko di beberapa titik lokasi," kata Menpar Widiyanti.