Bapanas Apresiasi Pemprov Jateng Replikasi Program Pengendalian Kerawanan Pangan

: Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas Nyoto Suwigyono saat bercengkrama dengan anak-anak penerima bantuan pangan di Magelang/Foto : Humas Bapanas


Oleh Farizzy Adhy Rachman, Kamis, 15 Agustus 2024 | 17:27 WIB - Redaktur: Untung S - 238


Jakarta, InfoPublik - Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) yang telah mereplikasi kegiatan pengendalian kerawanan pangan melalui program bantuan yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Program itu dilakukan secara bertahap dan konsisten dalam memperkuat komitmen bersama untuk mewujudkan ketahanan pangan di wilayah tersebut.

“Dengan adanya bantuan intervensi kerawanan pangan ini, masyarakat sangat terbantu dalam mengurangi beban pengeluaran untuk pangan dan mampu meningkatkan gizi masyarakat untuk hidup sehat, aktif, dan produktif. Bantuan ini adalah wujud nyata dari komitmen pemerintah untuk memastikan setiap warga negara, khususnya mereka yang berada dalam situasi rentan, dapat menikmati akses pangan yang memadai," ujar Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwigyono, saat mengunjungi Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Desa Kradenan, Magelang, pada Rabu (14/8/2024).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, Dyah Lukisari, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program yang sudah dilaksanakan oleh Bapanas. Bantuan pengendalian desa rawan pangan pada 2024 akan diberikan sebanyak 9 kali hingga akhir tahun. Pada 2025, program ini akan berlanjut dengan pola subsidi, sehingga dapat menjangkau lebih banyak penerima.

"Kami melanjutkan apa yang telah dilakukan Bapanas tentu dengan kemampuan anggaran yang ada pada kami. Jadi kegiatan ini merupakan bentuk penanganan desa rawan pangan dan gizi yang kami replikasi, dalam bentuk pemberian bantuan paket pangan yang terdiri dari 5 kg beras, 1 kg telur, 1 kg daging ayam, dan juga susu bubuk. Pada 2025, insya Allah kami akan melanjutkan program ini dengan pola subsidi harga," ujar Dyah dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Kamis (15/8/2024).

Sebanyak 1.100 keluarga penerima bantuan pangan (banpang) di Provinsi Jawa Tengah telah menerima banpang tahap 5 sebagai bagian dari intervensi pengendalian kerawanan pangan dan gizi. Bantuan ini berasal dari APBD Dinas Ketahanan Pangan Jateng dan disalurkan di 8 kabupaten dengan total 22 desa, termasuk 3 desa di Kabupaten Magelang.

Salah seorang penerima bantuan, Winarti, mengungkapkan bahwa bantuan tersebut berdampak positif pada kesehatan anaknya. Winarti menyebutkan bahwa bantuan berupa 1 kilogram (kg) telur, 1 kg daging ayam, 5 kg beras medium, dan 8 sachet susu bubuk, telah membantu meningkatkan berat badan anaknya.

“Sekarang berat anak saya sudah 9,6 kilogram, naik dua sampai tiga ons. Kemarin sempat diukur, lingkar kepalanya juga bertambah. Biasanya, kalau sudah buat beli beras, uang untuk beli telur tidak ada. Ini Alhamdulillah ada bantuan, jadi uangnya bisa untuk kebutuhan lain,” jelas Winarti.

Bantuan intervensi kerawanan pangan itu merupakan salah satu program pemerintah melalui Bapanas yang berfokus pada menurunkan kerentanan pangan di daerah berdasarkan kriteria spesifik. Pemilihan lokasi intervensi didasarkan pada indikator Prevalence of Undernourishment (PoU) yang tinggi, desa prioritas 1 hingga 3 hasil Peta FSVA Kabupaten, serta sasaran penerima bantuan pangan yang merupakan kelompok masyarakat paling rentan berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, dalam keterangan terpisah menyampaikan bahwa upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem pada 2024 melalui kegiatan Intervensi Pengendalian Kerawanan Pangan diharapkan dapat mendorong pengentasan kemiskinan ekstrem menuju 0 persen. Ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

"Kami berharap piloting ini menjadi pemantik bagi pemerintah daerah, khususnya di 20 kabupaten dan 8 provinsi lokus, untuk melanjutkan dan mereplikasi kegiatan serupa dengan dukungan APBD, sehingga status ketahanan pangan dan gizi masyarakat meningkat," ujar Arief saat peluncuran penyaluran bantuan di Cilacap pada Rabu (12/6/2024) silam.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Selasa, 10 September 2024 | 15:58 WIB
Selain Kurangnya Gizi, Kasus Gizi Berlebih Juga Jadi Masalah di Gorontalo
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Minggu, 8 September 2024 | 17:28 WIB
Sebanyak 23.000 KPM di Provinsi Gorontalo Terima Bantuan Pangan
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 4 September 2024 | 05:51 WIB
Indonesia Perkuat Ketahanan Pangan Global melalui Kolaborasi di IAF 2024
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Senin, 2 September 2024 | 21:41 WIB
Presiden Jokowi Dorong Produksi Vaksin Lokal di Ghana melalui Kerja Sama dengan Bio Farma
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Senin, 2 September 2024 | 20:28 WIB
DPRD dan Pemerintah Provinsi Gorontalo Sepakati Penetapan APBD 2025