- Oleh Wandi
- Kamis, 26 Desember 2024 | 13:01 WIB
: Presiden RI Prabowo Subianto bersama dengan beberapa menteri Kabinet Merah Putih saat bertemu dengan Presiden PEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan, di Istana Negara Qasr Al Watan pada Sabtu (23/11/2024)/Foto : Humas BKPM
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Selasa, 26 November 2024 | 05:15 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 327
Jakarta, InfoPublik – Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, melanjutkan rangkaian kunjungan kenegaraannya dengan mengunjungi Persatuan Emirat Arab (PEA) pada Sabtu (23/11/2024). Kunjungan ini bertujuan mempererat hubungan bilateral yang telah terjalin sejak 1976 dan memperkuat kerja sama di sektor strategis, terutama investasi dan hilirisasi.
Presiden Prabowo disambut hangat oleh Presiden PEA, Mohamed bin Zayed Al Nahyan, di Istana Negara Qasr Al Watan. Dalam pertemuan tersebut, kedua kepala negara menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor. Ia juga mengajak PEA untuk berperan aktif dalam upaya industrialisasi besar-besaran di Indonesia.
“Prioritas pertama saya adalah menjamin keamanan dan ketahanan pangan, ketahanan energi, serta melaksanakan hilirisasi bahan baku untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi Indonesia,” ujar Presiden Prabowo dalam keterangan yang diterima InfoPublik pada Senin (25/11/2024).
Sejumlah nota kesepahaman antara Indonesia dan PEA ditandatangani, mencakup sektor energi, teknologi maju, kesehatan, pariwisata, kebudayaan, infrastruktur, dan pertambangan. Kerja sama di bidang energi baru terbarukan menjadi salah satu fokus utama yang dibahas dalam kunjungan ini.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, menyampaikan pentingnya memperkuat investasi PEA di Indonesia. “Ada beberapa kesepakatan penting terkait energi terbarukan, sektor pariwisata, dan peningkatan sumber daya manusia. Kami juga akan membentuk joint task force untuk mempercepat tindak lanjut kerja sama ini,” ungkap Rosan.
Selama 2019 hingga September 2024, realisasi investasi PEA di Indonesia tercatat sebesar USD222,04 juta. Lima sektor utama meliputi Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan (47 persen), Listrik, Gas, dan Air Bersih (32 persen), serta Industri Makanan, Jasa Lainnya, dan Perdagangan. Dengan kunjungan ini, Indonesia dan PEA diharapkan dapat semakin memperkuat kerja sama strategis di berbagai bidang, khususnya investasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Turut serta dalam kunjungan ini adalah Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah.