- Oleh Jhon Rico
- Rabu, 31 Januari 2024 | 14:12 WIB
: Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mendatangi Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi Laki-Laki di NTT, Selasa (30/1/2024)/ dok. BNPB.
Jakarta, InfoPublik - Melanjutkan giat kunjungan kerja di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mendatangi Pos Pengamatan Gunung api Lewotobi Laki-Laki.
Dalam keterangan yang diterima InfoPublik, Rabu (31/1/2024), setibanya di halaman Pos Pengamatan, Suharyanto langsung membidik puncak Lewotobi Laki-Laki menggunakan kamera yang sudah dilengkapi lensa telephoto, sebagai salah satu instrumen alat perekaman data visual.
Dari pantauan visual itu, pandangan Suharyanto terhalang kabut yang menyembunyikan puncaknya.
Suharyanto kemudian memeriksa instrumen lain yang berada di dalam ruangan pos pengamatan.
Dari petugas pos pantau, Suharyanto mendapatkan kejelasan bagaimana PVMBG menetapkan kenaikan dan penurunan level status gunungapi.
Instrumen yang dimiliki di sana juga sama yang digunakan di lokasi lain seperti di gunung api Marapi, Sinabung, Lewotolok dan sebagainya.
“Alat instrumen itu sama canggihnya seperti di pos-pos lain,” kata Suharyanto.
Sebelum meninggalkan Pos Pengamatan Gunung Api, Suharyanto berpesan kepada tim agar terus semangat dalam memberikan informasi gunungapi kepada masyarakat.
Kepada seluruh unsur Forkopimda yang turut hadir di sana, Suharyanto meminta agar segala rekomendasi PVMBG dapat dipedomani bersama demi keselamatan masyarakat sebagai hukum yang tertinggi.
“Saya minta apa yang menjadi rekomendasi PVMBG itu dipedomani untuk masyarakat kita. Karena keselamatan masyarakat adalah hukum yang tertinggi,” ujar Suharyanto.
Pantauan Udara
Selepas meninggalkan Pos Pengamatan, Suharyanto kemudian melakukan peninjauan udara menggunakan helikopter BNPB.
Dari pantauan selama kurang lebih 15 menit, Kepala BNPB melihat jalur lava yang menghanguskan vegetasi hutan belukar lereng Lewotobi Laki-Laki di sektor timur laut.
Dari atas helikopter, Kepala BNPB juga melihat beberapa asap berwarna putih masih keluar di beberapa titik. Beruntungnya, tidak satupun ditemukan permukiman penduduk di area tersebut.
Hal itu dapat diartikan bahwa aliran lava dipastikan tidak berdampak langsung kepada masyarakat, kecuali abu vulkanik yang dapat menyebar ke segala arah oleh arah angin, maupun lontaran lava pijar.