- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Kamis, 9 Januari 2025 | 05:09 WIB
: Nicholas Winston Ong, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) yang mendapat kesempatan menimba ilmu di University of British Columbia (UBC), Kanada. Foto: dok.unair
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 9 Januari 2025 | 04:36 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 141
Surabaya, InfoPublik - Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) menjadi jembatan bagi Nicholas Winston Ong. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) itu mendapat kesempatan menimba ilmu di University of British Columbia (UBC), Kanada.
Mahasiswa dengan panggilan Winston itu memilih UBC, karena tekadnya untuk mengembangkan ekosistem alam Indonesia dengan memperdalam ilmu kehutanan di salah satu fakultas forestry terbaik dunia.
“Saya memilih University of British Columbia karena saya bertekad mengedepankan pengembangan ekosistem alam Indonesia, dan UBC kebetulan memiliki salah satu fakultas kehutanan dengan penelitian paling terkemuka di dunia,”kata Winston, dalam rilis Unair, Rabu(8/1/2025).
Selain mengikuti perkuliahan, Winston juga terpilih menjadi edukator di Beaty Biodiversity Museum. Dirinya menceritakan pengalaman tersebut sangat meningkatkan kemampuan komunikasinya.
“Pengalaman menjadi edukator di Beaty Biodiversity Museum sangat berkesan karena saya dapat meningkatkan kemampuan komunikasi sekaligus berdiskusi dengan ahli-ahli ilmu hewan yang relevan dengan bidang saya,” ujarnya
Dirinya juga menekankan tantangan akademik di UBC cukup berat. Ia menyebut mahasiswa di UBC sangat kompetitif, karena universitas ini merupakan institusi penelitian terbesar di Kanada.
“Terlebih, pembelajaran seringkali dikaitkan dengan penalaran dan case study, sehingga membutuhkan gabungan pengetahuan umum, logika, dan penguasaan materi. Maka dari itu, saya mengatasinya dengan memanfaatkan waktu belajar sebaik mungkin dan rutin berdiskusi dengan dosen serta asisten dosen pada waktu office hours,”tambahnya.
Ia juga mengungkapkan rasa syukurnya, karena mendapat kesempatan mengikuti Program IISMA. Menurutnya, IISMA telah memberikan dampak besar kepada berbagai sisi kehidupnya. “Dari segi mental, saya menjadi lebih siap untuk hidup dan belajar di luar negeri. Sementara itu, segi karier, pengalaman menjadi edukator museum dan diskusi dengan dosen di UBC sangat membekali saya untuk masa depan sebagai dokter hewan,”imbuhnya.
Pihaknya berharap pengalaman diperoleh selama program IISMA dapat menjadi bekal untuk berkontribusi lebih besar kepada Indonesia.
Setelah mengikuti IISMA dapat mengembangkan negara Indonesia dan mengabdi sebagai insan akademis. “Kepada mahasiswa lain, jangan takut mendaftar dan juga jangan lupa beribada,"tambahnya. (MC Jatim/ida-mad/eyv)