- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Kamis, 9 Januari 2025 | 05:09 WIB
: Aktivitas Peternak sapi menjaga kebersihan kandang untuk pencegahan PMK secara mandiri. Foto: Kominfo Kabupaten Ponorogo
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 8 Januari 2025 | 21:37 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 224
Surabaya, Infopublik – Peternak sapi bisa melakukan pencegahan secara mandiri terkait penyakit mulut dan kuku (PMK). Pencegahan itu antara lain, dengan mengisolasi hewan yang terjangkit, menjaga kebersihan kandang, membatasi aktivitas keluar masuk kandang, dan meningkatkan imun ternak serta sedapat mungkin hindari orang lain masuk ke kandang untuk mencegah penularan virus dari manusia.
Demikian pernyataan disampaikan Kepala Bidang Peternakan, Kesehatan Hewan, dan Perikanan di Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Ponorogo, Siti Barokah.
Dia juga menegaskan bahwa menutup pasar hewan juga bagian dari upaya menyekat lalu lintas ternak dari luar daerah dan kalau upaya pencegahan yang efektif sebenarnya dengan melakukan vaksinasi.
“Virus PMK masih bisa bertahan di daerah yang pernah terkena wabah. Namun, kasus penyakit akibat virus ini cenderung akan melandai jika dilakukan vaksinasi berkala setiap enam bulan sekali dan hewan yang terserang PMK masih bisa disembuhkan bila penanganannya tepat,“ujarnya, Rabu (8/1/2025).
Selasa (7/1/2025), 346 kasus PMK, tujuh mati, tiga potong paksa, dan 25 sembuh yang mayoritas adalah sapi potong. Siti Barokah menyatakan daging sapi yang terserang PMK masih aman dikonsumsi manusia, tapi bagian kepala dan ujung kaki harus dibuang.
Pihaknya meminta peternak segera melapor ke perangkat desa, petugas Puskeswan, medik veteriner atau dokter hewan di Puskeswan setempat jika mendapati sapi dalam kondisi lemah, lesu, air liur berlebihan, susah makan, mulut melepuh, dan kaki pincang. Laporan itu akan diteruskan ke satgas PMK untuk penanganan lebih lanjut.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko pun memutuskan untuk menutup aktivitas pasar hewan selama 14 hari, bersamaan gencarnya upaya pengobatan dan pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Ponorogo. (MC Jatim/ida-yan/eyv)