- Oleh MC KAB CILACAP
- Kamis, 14 November 2024 | 17:05 WIB
: Pelaksanaan Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana dan Simulasi Latihan Evakuasi Potensi Megathrust di Cilacap
Oleh MC KAB CILACAP, Jumat, 6 September 2024 | 17:31 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 277
Cilacap, InfoPublik – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Kabupaten Cilacap menggelar simulasi untuk mengantisipasi ancaman gempa bumi dan tsunami megathrust.
Ratusan warga di pesisir Kelurahan Tegalkamulyan, secara serentak berpartisipasi dalam latihan evakuasi ini. Tidak hanya di Cilacap, simulasi ini juga dilaksanakan serentak di sejumlah wilayah lain di Indonesia yakni Kabupaten Mentawai, Serang, dan Pangandaran.
Kegiatan diawali apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi bersama BPBD se-Jawa Tengah, dan sejumlah relawan dari lembaga/instansi terkait.
Selanjutnya skenario simulasi menggambarkan gempa bumi berkekuatan 8,8 skala richter mengguncang wilayah Wonogiri, Jawa Tengah, memicu potensi tsunami setinggi 8,5 meter yang diperkirakan menghantam Pantai Cilacap dalam waktu 36 menit. Meski pusat gempa jauh dari Cilacap, guncangan kuat terasa hingga ke wilayah ini, membuat warga panik dan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti gedung bertingkat.
Deputi III Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Lukmansyah menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat mengingat Indonesia berada di wilayah rawan gempa. “Kita harus selalu waspada, namun tidak perlu panik. Simulasi seperti ini sangat penting untuk melatih kita menghadapi situasi darurat,” ujarnya.
Pj Bupati Cilacap Muhammad Arief Irwanto menambahkan bahwa Cilacap merupakan salah satu daerah yang sangat rentan terhadap ancaman tsunami.
Tujuan utama dari simulasi ini katanya, adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ancaman gempa bumi dan tsunami, melatih prosedur evakuasi yang benar, serta menguji sistem komunikasi dan koordinasi dalam penanganan bencana.
Dengan begitu, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi kejadian nyata dan meminimalkan dampak buruk yang ditimbulkan.
Arief juga menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat dan memperkuat koordinasi antar instansi dalam upaya mitigasi bencana. (dn/Kominfo)