- Oleh Fatkhurrohim
- Kamis, 19 Desember 2024 | 21:32 WIB
: Kepala BNPB Tinjau Tanggul Sungai Wulan Karanganyar Demak
Oleh MC KAB DEMAK, Jumat, 20 Desember 2024 | 12:13 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 66
Demak, InfoPublik - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto meninjau tanggul Sungai Wulan di Dukuh Norowito, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis (19/12/2024). Suharyanto mengecek hasil perbaikan tanggul sungai yang jebol hingga dua kali pada awal 2024, hingga menyebabkan bencana banjir setinggi dua meter dan memutus akses Jalur Pantura.
Turut mendampingi kunjungan tersebut Bupati Demak Eisti'anah, Komandan Kodim 0716/Demak Letkol Kav Maryoto, dan Kapolres Demak AKBP Ari Cahya Nugraha.
Kepala BNPB menerima paparan dari Kepala BWWS Pamali Juana Fikri Abdurrachman, bahwa pihaknya mendapat tugas untuk penanganan tanggul dari Maret 2024 di titik tanggul yang mengalami jebol, dan sudah selesai pada November.
Dijelaskannya, pembangunan tanggul setinggi empat meter dan lebar mencapai enam meter tersebut dibangun dengan perlindungan cor beton, sehingga tanggul akan lebih kuat dan kokoh. "Saat ini kami sedang mengerjakan di hilir Sungai Wulan agar alirannya lancar. Untuk pengerjaannya dikerjakan oleh tiga PT meliputi PT Adhi, PT Hutama dan PT Abipraya," beber Juana.
Sementara Bupati Demak Eisti'anah menyampaikan bahwa pascabanjir kedua pada Maret, masyarakat mengalami keresahan dan kekawatiran manakala memasuki musim penghujan. Mereka kawatir tanggul Sungai Wulan jebol kembali.
"Mungkin saat ini kekawatiran masyarakat sudah mulai berkurang, karena Sungai Wulan di bagian hilir sudah dinormalisasi dan penguatan tanggul juga sudah dilakukan. Ini berkat sinergi yang baik dan atas bantuan dari pemerintah, PUPR, dan BNPB yang digelontorkan di Kabupaten Demak," jelas Esti.
Kesiapan menghadapi hujan intensitas tinggi
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan, di penghujung 2024 BMKG sudah memberikan informasi cuaca untuk seluruh wilayah di Jawa, di mana intensitas hujan akan melebihi dari biasanya, sebagian wilayah ada yang terkena bencana banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem.
Di seluruh Jawa Barat lanjutnya, pemerintah sudah menerapkan status siaga dan tanggap darurat. Dari BNPB akan memberikan bantuan anggaran dan logistik, dan 10 tahun terakhir daerah yang tertinggi rangking bencana di antaranya, wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Menurutnya, yang paling krusial dalam penangulangan bencana adalah normalisasi sungai-sungai yang menjadi fokus pemerintah pusat. Bencana banjir, tanah longsor menjadi momok di tengah masyarakat.
Dirinya menjelaskan, apabila ada masyarakat yang rumahnya terkena bencana, pemerintah akan berupaya merelokasi, walaupun tidak semuanya, ada kategori dan titik-titik tertentu yang bisa direlokasi.
"Nanti dari pemda menyiapkan lahan relokasinya, sementara pemerintah pusat yang akan membangun bangunannya," tandasnya. (komf/ist)