- Oleh MC KAB PENAJAM PASER UTARA
- Sabtu, 30 November 2024 | 17:40 WIB
: Pemkab PPU Lakukan Distribusi Air Bersih di Dua Desa Terdampak Kekeringan.-Foto:Mc.PPU
Oleh MC KAB PENAJAM PASER UTARA, Rabu, 4 Oktober 2023 | 17:47 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 50
Penajam, InfoPublik – Salah satu dampak musim kemarau berkepanjangan menyebabkan kelangkaan air bersih di sejumlah daerah termasuk di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tepatnya di Desa Rintik dan Desa Sumber Sari, Kecamatan Babulu.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU Budi Santoso saat ditemui di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika PPU pada Rabu (04/10/23).
Budi menyampaikan terhitung sejak Senin (2/10/2023) Pemerintah Kabupaten PPU telah melakukan pendistribusian air bersih di dua desa yang mengalami krisis air bersih di Kecamatan Babulu. Berdasarkan laporan yang diterima terdapat 31 kepala keluarga (KK) dari tiga rukun tetangga (RT) di Desa Rintik dan 578 KK dari 16 RT di Desa Sumber Sari sehingga total 19 RT yang mengalami krisis air bersih.
“Kami mendapatkan informasi dari dua desa di Kecamatan Babulu, atas laporan tersebut kami sikapi dan kami coba lakukan investigasi langsung di lapangan dan ternyata benar bahwa saat ini benar-benar krisis air bahkan terjadi peningkatan harga air bersih yang dijual masyarakat hingga dua kali lipat dari harga biasanya, untuk menghindari dampak yang lebih luas lagi dari kekeringan ini, maka Pemda mengambil langkah salah satunya adalah melakukan pendistribusian air bersih,” kata Budi.
Pendistribusian air bersih ini dilakukan oleh empat armada tangki air yang terdiri atas satu unit tangki BPBD PPU, satu unit tangki Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Pos Babulu PPU, satu unit tangki Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) PPU dan satu unit tangki Perumda Danum Taka PPU.
“Jadi setiap desa sudah membuatkan bak-bak penampungan yang dibuat dari terpal yang merupakan bantuan dari desa, desa bertanggung jawab membuatkan bak-bak penampungan yang sementara ada di Desa Sumber Sari. Di hari pertama kami sanggup mendistribusikan untuk enam bak penampungan di enam RT dan itu 1000 liter untuk masing-masing bak penampungan. Intinya kami akan lakukan distribusi sampai dengan ke 19 RT tersebut, tentu kalau ternyata di enam RT pertama sudah mulai habis, kami akan isi ulang, jadi nantinya setiap hari kami akan melakukan pendistribusian air bersih,” jelasnya.
Lebih lanjut Budi menjelaskan, pasokan air bersih yang didistribusikan saat ini diambil dari Desa Labangka Barat Kecamatan Babulu. Harapannya, proses pendistribusian air bersih ini tidak berlangsung lama dan sumber air di daerah terdampak kekeringan dapat digunakan kembali dalam waktu dekat mengingat sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) awal musim hujan berada di bulan Januari 2024.
“Kami berharap kepada masyarakat yang terdampak dan mendapatkan bantuan, untuk bisa seefektif dan seefisien mungkin untuk memanfaatkan air yang ada karena sumber daya kita untuk melakukan pendistribusian air masih belum maksimal, sehingga kami mengoptimalkan yang ada,” tambahnya. (Mc.PPU/Sha/Eyv)