Menaker Yassierli Lepas 750 Peserta Program Pemagangan ke Jepang

: Menaker Yassierli saat melepas 750 peserta program pemagangan ke Jepang, di Jakarta, Senin (25/11/2024)/Foto : Biro Humas Kemnaker


Oleh Farizzy Adhy Rachman, Senin, 25 November 2024 | 23:53 WIB - Redaktur: Untung S - 21


Jakarta, InfoPublik – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Yassierli, secara resmi melepas 750 peserta program pemagangan ke Jepang pada acara yang digelar di Jakarta pada Senin (25/11/2024).

Program pemagangan itu merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia, sekaligus menjawab tantangan ketenagakerjaan global, termasuk kebutuhan tenaga kerja di Jepang akibat fenomena aging population.

Dalam sambutannya, Menaker Yassierli mengapresiasi sinergi antara pemerintah, lembaga pelatihan kerja swasta, dan mitra program lainnya yang telah mendukung pelaksanaan program pemagangan sejak pertama kali diluncurkan pada 1993. Sejak saat itu, lebih dari 126.000 peserta telah diberangkatkan ke Jepang untuk mengikuti pemagangan.

“Program pemagangan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis dan etos kerja peserta, tetapi juga membuka peluang besar bagi generasi muda Indonesia untuk menjadi calon pengusaha yang mampu menciptakan lapangan kerja di tanah air,” ujar Menaker Yassierli dalam keterangan resmi yang diterima InfoPublik.

Selain itu, Menaker juga menyoroti pentingnya kesiapan tenaga kerja Indonesia dalam menghadapi era revolusi teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI), yang semakin mengubah lanskap industri global. Program pemagangan ke Jepang ini juga bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja Indonesia agar dapat memenuhi kebutuhan sektor-sektor yang kekurangan pekerja di Jepang, yang mengalami peningkatan jumlah penduduk lanjut usia.

“Pemagangan ini adalah kesempatan besar untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Jepang, sekaligus mempersiapkan generasi muda Indonesia menjadi sumber daya manusia unggul yang siap bersaing di kancah global, sesuai dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto,” tambah Yassierli.

Menaker Yassierli juga memberikan pesan khusus kepada para peserta agar menjaga nama baik bangsa selama berada di Jepang. Ia mengingatkan agar peserta mematuhi segala aturan yang berlaku di Jepang dan memanfaatkan pengalaman ini sebagai bekal untuk mengembangkan karir mereka di Indonesia.

“Pulanglah dengan ilmu dan pengalaman yang dapat kalian gunakan untuk membangun usaha sendiri dan menciptakan lapangan kerja di Indonesia. Jadilah pengusaha yang sukses dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi bangsa,” pesan Menaker Yassierli.

Dalam kesempatan yang sama, Agung Nur Rohmad, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kemnaker, melaporkan bahwa Kemnaker telah bekerja sama dengan International Manpower Development Japan (IM Japan) serta melibatkan 21 Balai Besar dan Balai Pelatihan Vokasi (BBPV) dalam pelatihan peserta. Salah satu elemen penting dalam program ini adalah pelatihan bahasa Jepang dengan standar N5, yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta agar lebih mudah beradaptasi dengan budaya kerja di Jepang.

“Kami optimis dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta pada 2025 mendatang. Program ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga wawasan budaya dan kerja internasional,” ujar Agung.

Sebagai bentuk dukungan terhadap keberlanjutan program ini, acara pelepasan juga diisi dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) Kemnaker dan 13 perusahaan mitra, yang berkomitmen menyelenggarakan program pemagangan berkualitas di Jepang.

Menaker Yassierli mengungkapkan harapannya agar program pemagangan ini dapat terus berkembang dan membantu Indonesia mencetak tenaga kerja kompeten yang mampu bersaing di pasar global. Program ini juga diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam kancah ketenagakerjaan internasional dengan terus memperbaiki kualitas dan kuantitas tenaga kerja Indonesia.

“Dengan keberlanjutan program ini, kami berharap dapat mencetak tenaga kerja Indonesia yang tidak hanya siap bekerja, tetapi juga siap berinovasi dan membuka peluang usaha baru bagi Indonesia di masa depan,” tandas Yassierli.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 26 November 2024 | 22:26 WIB
Menteri PANRB Rini Widyantini Dukung Penguatan SDM dan Kelembagaan Bakamla
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 26 November 2024 | 10:24 WIB
Menteri PKP Dorong Inovasi Program Tapera untuk Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat
  • Oleh MC KOTA BATAM
  • Selasa, 26 November 2024 | 11:38 WIB
Generasi Muda adalah Kunci Mengawal Kebijakan Publik
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 26 November 2024 | 10:12 WIB
Menteri PANRB dan Kepala BNPT Dorong Penguatan Organisasi dan Tata Kerja
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 26 November 2024 | 09:14 WIB
Kemnaker Targetkan 16.230 Orang Ahli K3 Berkinerja Tinggi
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Selasa, 26 November 2024 | 09:00 WIB
Kemenhub Siapkan Rencana Operasi Angkutan Udara Nataru 2024/2025