Koperasi Konsumen Bank Nagari Jadi Role Model Holdingisasi Koperasi

: Ketua KSUKB Bank Nagari Sumardi, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, dan Direktur Utama Bank Nagari Gusti Chandra/Foto: Kementerian Koperasi


Oleh Putri, Jumat, 22 November 2024 | 22:30 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 117


Jakarta, InfoPublik - Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengapresiasi kinerja Koperasi Konsumen Keluarga Besar (KSUKB) Bank Nagari yang dinilai sukses mengembangkan skala bisnis koperasi dalam ekosistem holding.

Atas keberhasilannya dalam pengembangan bisnis ini, KSUKB Bank Nagari layak menjadi contoh bagi koperasi-koperasi besar di Indonesia khususnya koperasi simpan pinjam (KSP) untuk melakukan spin off (pemekaran usaha) dengan membangun sebuah ekosistem bisnis yang baru dengan pola holding company.

Hal tersebut disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke KSUKB Bank Nagari di Sumatera Barat pada Kamis (21/11/2024). Berkat kemampuan mengelola ekosistem yang baik dalam wadah holding ini, KSUKB Bank Nagari kini memiliki aset hingga Rp191,60 miliar.

"Di Sumatera Barat ini KSUKB Bank Nagari bisa menjadi role model bahwa koperasi bisa menjadi sangat besar dan bisa membentuk holding. Pada prinsipnya koperasi itu gotong royong dan saling menguatkan sehingga bisa tercipta sebuah ekosistem yang kuat," kata Ferry melalui keterangan resminya Jumat (22/11/2024).

Berkaca dari beberapa negara, ia menyatakan bahwa koperasi terbukti mampu tumbuh besar bahkan menjadi andalan terhadap perekonomian domestik, seperti koperasi Fonterra di Selandia Baru, Koperasi Mondragon di Spanyol dan masih banyak koperasi lainnya.

Hal ini diyakini dapat diadopsi di Indonesia dengan syarat koperasi harus masuk didalam rantai pasok industri atau masuk pada sektor-sektor produksi seperti yang dilakukan oleh KSUKB Bank Nagari.

"Kalau kita lihat pengalaman koperasi di seluruh dunia koperasi itu bisa menjadi konglomerasi karena mereka masuk dalam ekosistem industri. Harusnya koperasi di Indonesia bisa seperti itu," kata Ferry.

Kementerian Koperasi dipastikan siap memberikan dukungan terhadap koperasi untuk meningkatkan kapasitas usahanya melalui berbagai pendampingan usaha hingga penambahan modal bagi koperasi melalui Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi (LPDB-KUMKM).

Direktur Utama Bank Nagari Gusti Chandra berterima kasih atas dukungan dari Kementerian Koperasi yang selama ini terus mendampingi KSUKB Bank Nagari sehingga mampu menunjukkan peningkatan kinerja yang optimal.

Saat ini koperasi karyawan dan pensiunan pegawai Bank Nagari ini terbukti mampu memberikan kontribusi yang positif bagi anggota dan masyarakat sekitar.

"Kita bangga karena koperasi ini sudah punya minimarket sendiri dan beberapa unit bisnis lain di luar simpan pinjam mulai dari bisnis rental kendaraan, pengadaan alat tulis kantor dan lainnya," kata Gusti Chandra.

Sementara itu Ketua KSUKB Bank Nagari Sumardi bertekad akan terus mengembangkan bisnis koperasi dengan menambah beberapa cabang produksi hingga tingkat kecamatan terutama untuk bisnis ritel minimarket.

"Di dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2020, sisa hasil usaha (SHU) yang dapat kami berikan ke anggota mencapai Rp5,56 miliar, kami optimis diakhir 2024 ini SHU yang bisa kita bagikan di dalam RAT bisa mencapai Rp10,2 miliar," kata Sumardi.

Menanggapi capaian kinerja yang positif ini, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyatakan bahwa ada peran LPDB dalam pengembangan koperasi di KSUKB Bank Nagari.

Sebagai mitra yang patuh terhadap regulasi dan ketentuan, KSUKB dinilai memiliki prospek bisnis yang menjanjikan sehingga dukungan pembiayaan terhadap koperasi ini berpotensi bisa terus ditingkatkan.

"Ini sebagai prototipe untuk program holding (koperasi). Kami dari LPDB dan bersama Kementerian Koperasi siap untuk terus membantu demi pertumbuhan koperasi," kata Supomo.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Jumat, 22 November 2024 | 09:48 WIB
Kemenkes Minta Perkuat Pengawasan pada Distribusi Antibiotik
  • Oleh Putri
  • Kamis, 21 November 2024 | 15:39 WIB
Pemerintah Fokus Percepat Penanganan Dampak Erupsi Gunung Lewotobi