- Oleh Putri
- Selasa, 19 November 2024 | 06:49 WIB
: Menkes Budi Gunadi Sadikin pada simposium internasional kardiovaskular bertajuk Indonesia International Cardiovascular Summit (IICS) 2024/Foto: Kemenkes
Jakarta, InfoPublik – Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin, mengajak dokter spesialis jantung di Indonesia untuk terus meningkatkan kompetensi dan keahlian mereka dalam menghadapi perkembangan teknologi medis.
Hal tersebut disampaikan oleh Menkes Budi saat memberikan sambutan pada simposium internasional kardiovaskular, Indonesia International Cardiovascular Summit (IICS) 2024, yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita pada Senin (18/11/2024).
Dalam sambutannya, Menkes Budi menegaskan pentingnya para tenaga medis untuk tidak hanya menguasai alat kesehatan yang ada, tetapi juga beradaptasi dengan perkembangan terbaru dalam dunia medis. "Saya minta dokter-dokter spesialis jantung kompetensinya makin lama makin tinggi. Satu alat kesehatan sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis penyakit," ujar Menkes Budi.
Menkes Budi memberikan contoh penggunaan alat ultrasonografi (USG), yang biasanya digunakan untuk skrining kehamilan, namun juga dapat dimanfaatkan untuk deteksi dini kanker payudara. Menurutnya, pemanfaatan alat yang sama untuk berbagai jenis penyakit ini memerlukan keahlian pengguna, dan keahlian tersebut sudah dikuasai oleh banyak ahli medis di dunia.
“Undanglah para ahli dunia untuk mengajarkan prosedur baru dengan alat yang sama, atau memperkenalkan alat baru yang bisa kita pakai untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia. IICS selanjutnya harus lebih banyak mendatangkan pakar internasional,” tambah Menkes Budi.
Direktur Utama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, dr. Iwan Dakota, SpJP(K), menjelaskan bahwa IICS 2024 adalah penyelenggaraan simposium internasional kardiovaskular kedua setelah acara pertama pada 2023. Simposium ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menkes Budi dua tahun lalu untuk mengadakan acara berskala internasional yang menghadirkan pakar-pakar terkemuka dari seluruh dunia.
Pembicara pada simposium kali ini berasal dari Korea, Jepang, China, Hongkong, dan India. Menurut dr. Iwan, selain memberikan kuliah, para pakar juga melakukan demonstrasi langsung yang akan disebarluaskan ke seluruh jaringan kardiovaskular nasional.
"Peserta datang tidak hanya memberikan kuliah, tetapi juga memberikan live demonstration yang dapat dilihat oleh para peserta di RSJPD Harapan Kita dan disebarkan ke jejaring kardiovaskular di Indonesia," jelas dr. Iwan.
Menkes Budi juga menekankan bahwa simposium ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit kardiovaskular yang saat ini mencapai 550 ribu orang per tahun di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan para dokter spesialis jantung agar dapat memberikan layanan terbaik bagi pasien.
Simposium IICS 2024 membahas berbagai topik penting di bidang kardiovaskular, antara lain intervensi struktural, pengobatan aterosklerosis (ASCVD), inovasi dalam operasi jantung anak, sistem pacing konduksi jantung, serta pengembangan teknologi dalam operasi jantung robotik dan prosedur perkutan.
Dengan adanya simposium itu, diharapkan kemampuan dan kapabilitas para tenaga medis di Indonesia dapat terus meningkat. Menkes Budi berharap, kolaborasi internasional yang terjalin dalam acara ini dapat mempercepat perkembangan sektor kesehatan di Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi medis terkini.