- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Jumat, 22 November 2024 | 20:15 WIB
: Ilustrasi Madrasah yang sudah direvitalisasi Kementerian PU. Pemerintah tengah membahas pelaksanaan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Revitalisasi Sekolah/Madrasah Tahun 2025, sebagai bagian dari percepatan Wajib Belajar 13 Tahun/Foto : Biro Komunikasi Publik Kementerian PU
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Jumat, 22 November 2024 | 20:30 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 94
Jakarta, InfoPublik – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti bersama Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq menggelar pertemuan di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Jumat (22/11/2024).
Pertemuan membahas pelaksanaan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Revitalisasi Sekolah/Madrasah Tahun 2025, sebagai bagian dari percepatan Wajib Belajar 13 Tahun.
Program ini menargetkan revitalisasi 9.300 sekolah dan 2.120 madrasah, meliputi jenjang Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Luar Biasa (SLB), hingga Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), baik negeri maupun swasta. Anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan program ini mencapai Rp19,5 triliun.
“Program revitalisasi ini akan mencakup rehabilitasi ruang kelas dan ruang pendukung yang mengalami kerusakan minimal sedang, termasuk perbaikan meubelair. Jika diperlukan, akan dilakukan pembangunan ruang kelas baru atau rekonstruksi total untuk kondisi rusak berat,” jelas Wamen Diana dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik.
Pelaksanaan revitalisasi dilakukan oleh Kementerian PU menggunakan dana APBN. Data target sekolah dan madrasah diperoleh berdasarkan usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun Anggaran 2025 dari Kemendikbudristek dan Kementerian Agama. Prosesnya dibagi menjadi dua tahap: tahap pertama menangani 1.380 sekolah/madrasah, sedangkan tahap kedua mencakup 10.040 sekolah/madrasah.
“Kami telah memulai survei, verifikasi, validasi lokasi, dan perencanaan teknis. Sosialisasi atau kick-off bersama Kemendikdasmen, Kemenag, Bappenas, dan Kemenkeu akan segera digelar. Pada November-Desember ini, kami mulai melakukan lelang dini, dengan target konstruksi dimulai pada Januari 2025 dan selesai seluruhnya pada Desember 2025,” tambahnya.
Sementara itu, Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq menyampaikan apresiasinya atas dukungan Kementerian PU terhadap sektor pendidikan. Ia berharap program ini berjalan lancar, tepat sasaran, dan selesai sesuai jadwal. “Kami berkomitmen menjaga koordinasi dan komunikasi agar revitalisasi sekolah ini memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” ujarnya.
Program revitalisasi ini menjadi salah satu langkah konkret pemerintah dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, dengan harapan dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PU Mohammad Zainal Fatah, Direktur Prasarana Strategis Essy Asiah, Direktur Sistem dan Strategis Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman Pandu Gunadi Atmosukarto, serta sejumlah pejabat lainnya.