Booth Konsultasi Keluarga di MTQ Nasional ke-30, Dukung Keharmonisan Rumah Tangga

: Expo MTQ Nasional ke-30, Kemenag Buka Layanan Konsultasi Keluarga. Foto Istimewa/Humas Kemenag


Oleh Wandi, Jumat, 13 September 2024 | 18:29 WIB - Redaktur: Untung S - 184


Samarinda, InfoPublik - Expo Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ke-30 di Samarinda tidak hanya menghadirkan kompetisi tilawah dan hafalan Al-Qur'an, tetapi juga memberikan layanan bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu layanan unggulan yang dihadirkan oleh Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Ditjen Bimas Islam, adalah Booth Konsultasi Keluarga. Booth itu bertujuan untuk membantu masyarakat mengatasi berbagai masalah keluarga, termasuk persoalan perkawinan dan tantangan sosial lainnya.

Menurut Kasubdit Bina Keluarga Sakinah, Agus Suryo Suripto, layanan itu memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berkonsultasi langsung mengenai masalah keluarga yang mereka hadapi. Dari permasalahan perkawinan hingga isu sosial seperti judi online, booth itu menawarkan solusi untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.

“Kami ingin masyarakat memiliki akses langsung untuk mencari solusi atas masalah keluarga mereka, baik itu persoalan komunikasi dalam rumah tangga maupun tantangan sosial seperti judi online,” ujar Agus di Samarinda, Jumat (13/9/2024).

Booth Konsultasi Keluarga tidak hanya terbatas pada persoalan perkawinan, tetapi juga memberikan bantuan terkait masalah lain yang memengaruhi stabilitas rumah tangga. Dengan maraknya judi online yang berdampak negatif pada banyak keluarga, layanan ini juga memberikan pendampingan khusus untuk membantu masyarakat memahami risiko dan dampak dari perilaku tersebut.

Untuk meningkatkan efektivitas layanan, Kementerian Agama bekerja sama dengan psikolog yang memberikan pendampingan kepada masyarakat yang membutuhkan. Hal ini dilakukan agar solusi yang diberikan tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga menyentuh aspek psikologis dan emosional keluarga.

Agus mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap booth ini sangat tinggi. Banyak pengunjung MTQ Nasional yang memanfaatkan kesempatan untuk berkonsultasi dan mendapatkan solusi atas berbagai persoalan yang mereka hadapi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya layanan semacam ini bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya di tengah acara besar seperti MTQ Nasional yang dihadiri berbagai kalangan.

“Antusiasme masyarakat menunjukkan bahwa layanan ini sangat diperlukan. Kami berharap masyarakat dapat lebih terbuka untuk mencari solusi bersama di booth ini,” tambah Agus.

Melalui layanan itu, Ditjen Bimas Islam tidak hanya memperkuat syiar Al-Quran melalui MTQ Nasional, tetapi juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dengan dukungan dari Kantor Urusan Agama (KUA), Kementerian Agama menunjukkan bahwa mereka tidak hanya fokus pada urusan administrasi perkawinan, tetapi juga berperan dalam menjaga keutuhan keluarga melalui pendampingan psikologis dan konsultasi.

Layanan itu membuktikan bahwa peran KUA jauh lebih luas dari sekadar mengurusi administrasi perkawinan. Kini, KUA juga berfungsi sebagai lembaga yang menyediakan pendampingan psikologis untuk menjaga keutuhan keluarga di tengah berbagai tantangan zaman, seperti judi online dan masalah sosial lainnya.

Expo MTQ Nasional ke-30 di Samarinda tidak hanya menjadi ajang kompetisi membaca dan menghafal Al-Qur'an, tetapi juga sebagai platform yang mendukung kesejahteraan masyarakat. Booth Konsultasi Keluarga yang diselenggarakan oleh Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah memberikan solusi konkret untuk masalah keluarga, sekaligus memperkuat komitmen Kemenag dalam menjaga ketahanan dan kesejahteraan rumah tangga di Indonesia.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB SERDANG BEDAGAI
  • Selasa, 17 September 2024 | 19:09 WIB
TP PKK Sergai Sosialisasikan Penurunan Stunting Lewat PPKS/Satyagatra
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Selasa, 17 September 2024 | 12:20 WIB
Tiga Masjid di Sumbar Melaju ke Nominasi AMPERA Nasional 2024
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 5 September 2024 | 18:39 WIB
Ketua MA: Integritas Hakim Lebih Utama dari Sekadar Pengetahuan